close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Jemaah Munajat 212 melaksanakan Salat Magrib di Monas, Jakarta, Kamis (21/2/2019). Kegiatan Munajat 212 dan zikir bersama tersebut bertujuan untuk mempererat persatuan semua elemen bangsa Indonesia. ANTARA FOTO
icon caption
Jemaah Munajat 212 melaksanakan Salat Magrib di Monas, Jakarta, Kamis (21/2/2019). Kegiatan Munajat 212 dan zikir bersama tersebut bertujuan untuk mempererat persatuan semua elemen bangsa Indonesia. ANTARA FOTO
Pemilu
Senin, 11 Maret 2019 15:47

Soal Munajat 212, MUI bantah dituding timses paslon 02

MUI DKI Jakarta mengklaim hanya menyelenggarakan Senandung Shalawat dan Dzikir Nasional.
swipe

Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jakarta membantah tudingan yang menyebutnya sebagai tim sukses pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, karena telah menggelar malam Munajat Cinta 212 pada Kamis, 21 Februari 2019 lalu di Monas, Jakarta.

Demikian disampaikan Ketua Bidang Informasi dan Komunikasi MUI DKI Jakarta, Faiz Rafdi, usai menjalani pemeriksaan oleh Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) DKI Jakarta, terkait kegiatan Munajat 212 yang ditengarai bernada kampanye pilpres untuk mendukung paslon nomor urut 02. 

Selain pihak MUI, Bawaslu juga menjadwalkan pemeriksaan terhadap Wakil Ketua DPR RI, Fadli Zon. Juga aktivis sekaligus artis, Neno Warisman. 

Faiz mengatakan, pemeriksaan yang dilakukan Bawaslu kali ini hanya untuk mengklarifikasi adanya dugaan kampanye politik dalam gelaran malam Munajat 212. Namun demikian, dugaan tersebut tak benar lantaran materi yang disampaikan dalam acara tersebut bersifat secara umum. 

"Materi masih berlangsung secara umum. Seperti yang kami tadi sampaikan, bahwa MUI DKI Jakarta menyelenggarakan kegiatan senandung selawat dan dzikir nasional sekaligus doa untuk keselamatan bangsa," kata Faiz di Jakarta pada Senin, (11/3).

Lebih lanjut, Faiz juga membantah jika MUI DKI Jakarta dikaitkan sebagai tim sukses paslon nomor urut 02. "Kami tadi juga ada pertanyaan apakah kami sebagai timses. Kami tegaskan kami bukan timses salah satu calon baik dari 02 atau pun 01," ujarnya.

Karena itu, kata Faiz, bila dikatakan pihaknya melakukan pelanggaran, maka hal tersebut merasa kurang tepat. Sebab, dalam acara tersebut MUI tak mempunyai kapasitas sebagai tim sukses. Selain itu, dia juga membantah pandangan yang menganggap MUI Jakarta sebagai pelaksana Munajat 212.

Padahal, kata Faiz meluruskan, masyarakat telah salah persepsi karena MUI DKI Jakarta hanya menyelenggarakan Senandung Shalawat dan Dzikir Nasional. Tujuannya berdoa untuk keselamatan bangsa. 

“Ini kita luruskan dulu. Selama ini yang sering salah persepsi masyarakat bahwa Munajat 212 itu digagas oleh MUI DKI Jakarta. Padahal tidak, kegiatan munajat bukan tanggung jawab kami, bukan bagian dari kami," kata Faiz.

Sementara Komisioner Bawaslu, Fuadi, mengaku masih mengkaji keterangan MUI tersebut. Untuk mengkaji keterangan itu, Bawaslu akan menggandeng pihak Gakkumdu.

"Ya, tadi memang MUI sudah memberi keterangan terkait kegiatan mereka senandung dzikir. Nanti kita akan menilainya dengan Gakkumdu, apakah klarifikasi tersebut ada dugaan pelanggaran atau tidak karena memang terlapor yang disampaikan pelapor itu salah satunya penyelenggara kegiatan di Monas," kata Fuadi.

img
Rakhmad Hidayatulloh Permana
Reporter
img
Tito Dirhantoro
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan