close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Berdasarkan hasil survei Indikator Politik Indonesia, sebesar 61,6% pemilih lulusan SD memberikan suaranya kepada pasangan nomor urut 01. /  Antara Foto
icon caption
Berdasarkan hasil survei Indikator Politik Indonesia, sebesar 61,6% pemilih lulusan SD memberikan suaranya kepada pasangan nomor urut 01. / Antara Foto
Pemilu
Rabu, 03 April 2019 22:35

Survei Indikator: Pendukung Jokowi-Ma’ruf mayoritas lulusan SD

Berdasarkan hasil survei Indikator Politik Indonesia, sebesar 61,6% pemilih lulusan SD memberikan suaranya kepada pasangan nomor urut 01.
swipe

Indikator Politik Indonesia membeberkan data pendukung pasangan calon presiden Joko Widodo dan Ma'ruf Amin. Ternyata, pendukung pasangan nomor urut 01 ini mayoritas dari kalangan pemilih lulusan sekolah dasar (SD). 

"Kalau dari sisi pendidikan, terlihat polanya, Pak Jokowi sangat kuat di kalangan pemilih lulusan SD," kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi di Jakarta, Rabu (3/4).

Berdasarkan hasil survei Indikator Politik Indonesia, sebesar 61,6% pemilih lulusan SD memberikan suaranya kepada paslon nomor urut 01, sedangkan sekitar 29,6% menaruh pilihannya kepada paslon nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. 

"Semakin rendah tingkat pendidikan pemilih, semakin kuat elektabilitas Pak Jokowi. Sementara pemilih yang berpendidikan perguruan tinggi lebih banyak memilih pak Prabowo-Sandi," ujar Burhan.

Sebesar 58,4% pemilih lulusan Sekolah Menengah Pertama (SMP) mendukung paslon Jokowi – Ma’ruf, sedangkan yang memilih paslon Prabowo - Sandi hanya sekitar 32℅ saja. 

Hal demikian juga terjadi pada pemilih lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA), yang 53,3% di antaranya memilih paslon nomor urut 01, sedangkan sekitar 41,9% lainnya memilih paslon nomor urut 02.

Sebaliknya, kata Burhan, paslon nomor urut 02 unggul di kalangan pendukung  pemilih lulusan perguruan tinggi. Sebesar 58,9% pemilih lulusan perguruan tinggi menambatkan pilihannya kepada paslon nomor urut 02, sedangkan paslon nomor urut 01 hanya memperoleh 36,3% saja.

Menurut Burhan, perkara pekerjaan merupakan faktor paling berpengaruh dalam mendongkrak elektabilitas paslon,  apabila ditinjau dari kategori tingkat pendidikan.

Burhan menjelaskan, secara keseluruhan pemilih pengangguran memang mengalami penurunan, tapi lulusan perguruan tinggi adalah pengecualian. 

"Betul pengangguran turun,  dibanding sebelumnya, tapi kalau kita zoom, terjadi kenaikan jumlah pengangguran di kalangan berpendidikan perguruan tinggi," kata Burhan.

Burhan menuturkan, bahwa kelompok petani, buruh kasar, pekerja tidak tetap, supir/ojek, pedagang kaki lima, dan pengangguran banyak menaruh pilihannya kepada paslon nomor urut 01 Jokowi – Ma’ruf. 

Angkanya, sebesar 60,9% atau hampir dua kali lipat persentase yang diraih paslon nomor urut 02 Prabowo – Sandi, sekitar 31,4%.

"Padahal, menurut penelitian, kebijakan Jokowi selama empat tahun terakhir lebih banyak menguntungkan kelas menengah. Tapi justru kalangan bawah yang paling kuat, itu yang masih menjadi misteri," kata Burhan. 

 

 

img
Manda Firmansyah
Reporter
img
Laila Ramdhini
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan