close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Indikator Politik Indonesia merilis hasil survei dengan kemenangan Jokowi-Ma’ruf mencapai 55,4%. Alinea.id/Ahmad Rifwanto
icon caption
Indikator Politik Indonesia merilis hasil survei dengan kemenangan Jokowi-Ma’ruf mencapai 55,4%. Alinea.id/Ahmad Rifwanto
Pemilu
Rabu, 03 April 2019 19:38

Survei terkini: Elektabilitas Jokowi-Ma’ruf 55,4% vs Prabowo-Sandi 37,4%

Indikator Politik Indonesia merilis hasil survei dengan kemenangan Jokowi-Ma’ruf mencapai 55,4%.
swipe

Hasil survei lembaga Indikator Politik Indonesia menunjukkan elektabilitas pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin unggul dibandingkan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dengan selisih 18% suara. 

Indikator Politik Indonesia merilis hasil survei dengan kemenangan Jokowi-Ma’ruf  mencapai 55,4%. Sementara, elektabilitas Prabowo-Sandi tercatat hanya 37,4%.

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengatakan pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin mempunyai peluang menang besar. Namun, suara untuk keduanya masih belum aman, dan perubahan besar masih mungkin terjadi.

"Kalau tidak ada kejadian luar biasa, selisihnya signifikan secara statistik. Semakin dekat survei dengan jadwal pemilu itu semakin bagus," ujar Burhan di di Jakarta, Rabu (3/4).

Hingga akhir Maret 2019, kata Burhan, dukungan terhadap paslon nomor urut 01 masih unggul signifikan atas paslon nomor urut 02. Namun, kata Burhan, undecided voters atau pemilih yang belum menetapkan pilihannya pada saat survei dilakukan sebesar 7,2%.

Dia mengatakan, paslon nomor urut 01 dominan pada tiap kelompok gender, usia, desa/kota, kelas ekonomi, etnis Jawa, basis Nahdlatul Ulama (NU) maupun non-Islam. Selain itu, pendidikan menengah bawah, dan terutama kalangan blue collars (pekerja yang tidak mempunyai ketrampilan khusus/spesial).

Burhan menjelaskan basis kuat pendukung paslon nomor urut 01 yang sudah relatif stabil baru sekitar 46,6% sedangkan paslon nomor urut 02 hanya 29,2%.

Swing voters atau pemilih yang sebenarnya sudah memilih preferensi elektoral kepada salah satu paslon, tapi pilihannya bisa berubah untuk masing-masing pendukung sekitar 8-9%.

"Untuk itu, menjadi penting melihat lebih jauh kemungkinan arah dukungan kelompok swing voters dan undecided," ujar Burhan.

Peneliti Indikator Politik Indonesia bidang statistik Adam Kamil mengatakan identifikasi kemungkinan arah dukungan kelompok swing voters dan undecided bisa ditinjau dari kemiripan atau kedekatan pada sejumlah karakteristik. Hal ini juga biasanya berpengaruh dalam distribusi dukungan elektoral.

Menurutnya, karakteristik sosiologis, psikologis, dan ekonomi-politik dapat menjelaskan kemungkinan arah dukungan elektoral. Akan tetapi, kata Adam, secara umum swing voters dan undecided voters berada di tengah-tengah basis kuat paslon nomor urut 01 maupun 02.

"Jaraknya hampir sama. Maka diperkirakan kelompok swing voters dan undecided voters akan terdistribusi relatif merata kepada kedua paslon. Pertanyaannya selanjutnya, bagaimana distribusi dukungan akhir pada tiap paslon," kata Adam.

Berdasarkan hasil survei, kata Adam, model yang dibangun kelompok swing voters dan undecided voters diprediksi terdistribusi relatif merata kepada kedua paslon, tetapi paslon nomor urut 02 sedikit lebih banyak.

Total elektabilitas masing-masing paslon setelah undecided dan swing voters bisa diprediksi pilihannya yakni  Joko Widodo - Ma'ruf Amin mencapai 57,9%, sedangkan Prabowo-Sandi hanya sebesar 42,1%.

"Menurut prediksi, Joko Widodo - Ma'ruf Amin akan menang pada Pilpres 17 April mendatang," kata Adam. 

Survei Indikator Politik Indonesia dilakukan pada periode 22-29 Maret dengan melibatkan 1.220 responden. Pengambilan sampel menggunakan metode multistage random sampling. Tingkat kepercayaan survei sebesar 95% dengan batas galat sekitar 2,9%.

 

 

img
Manda Firmansyah
Reporter
img
Laila Ramdhini
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan