close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Putra sulung Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka, saat menyerahkan formulir pendaftaran ke PDI Perjuangan untuk mencalonkan diri sebagai wali kota Surakarta pada 2020. / Antara Foto
icon caption
Putra sulung Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka, saat menyerahkan formulir pendaftaran ke PDI Perjuangan untuk mencalonkan diri sebagai wali kota Surakarta pada 2020. / Antara Foto
Pemilu
Senin, 16 Desember 2019 19:04

Survei: Warga Solo respons pencalonan Gibran Rakabuming

Pencalonan Gibran Rakabuming Raka dalam Pilkada Solo 2020 dinilai sebagai dinasti politik Jokowi.
swipe

Direktur Eksekutif Lembaga Survei Median Rico Marbun mengatakan mayoritas masyarakat Solo menaggapi pencalonan putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka bukan sebagai bentuk dinasti politik.

Dari 800 responden yang disurvei oleh Lembaga Survei Median per 3-9 Desember 2019, sebanyak 55,5% masyarakat mengatakan hal itu bukan dinasti politik, sementara 41,6% menyebut sebaliknya.

"Masyarakat Solo menggap pencalonan Gibran baik. Sebanyak 55,5% menilai itu bukan dinasti politik, 41,6% menganggap itu dinasti politik, dan 2,9% mengatakan tidak tahu," kata Rico di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Senin (16/12).

Dipaparkan Rico, masyarakat yang memandang pencanolan Gibran bukan dinasti politik, rata-rata merupakan pemilih pemula. Ia merinci, setidaknya 68,5% masyarakat yang menyatakan bukan dinasti politik ada di rentang usia 17-19 tahun, 70,3% di rentang usia 20-29 tahun, dan 63,0% di rentang usia 30-39 tahun.

Sementara, responden di atas usia 50 tahun cenderung menilai pencalonan Gibran merupakan bentuk dari dinasti politik. Misalnya sebanyak 63,0% di rentang usia 50-59 dan 55,6% di rentang usia 60 tahun ke atas.

"Mungkin pemilih berusia tua lebih bisa memahami definsi dinasti politik, karena mereka pernah merasakan era Orde Baru (Orba)," kata Rico.

Dikatakan Rico, pemilih pemula yang mengatakan pencalonan Gibran bukan dinasti politik kemungkinan tidak memahami betul apa itu dinasti politik. Pasalnya, antara pilihan setuju dan alasan tidak sejalan.

"Kami survei mereka tidak setuju. Tapi ketika diminta kenapa mengatakan pencalonan Gibran baik, 41,3% dari mereka ingin Gibran seperti Jokowi. Ini kan masuknya jadi salah satu definisi dinasti politik," sambung dia.

Rico menjelaskan tiga alasan responden menilai baik dan menganggap majunya Gibran bukan dinasti politik. Pertama, mereka berharap Gibran seperti Jokowi 41,3%, Gibran dianggap masih muda 19,4%, dan Gibran dinilai dapat membawa perubahan 14,7%. 

Adapun tiga alasan mengapa responden yang memandang negatif dan menilai dinasti politik dari pencalonan Gibran, karena usia Gibran terlalu muda 23,4%, khawatir nepotisme 18,9%, dan belum berpengalaman 18,9%.

Lembaga survei Median merilis survei pemilihan Wali Kota Solo per 3-9 Desember 2019. Survei tersebut dilakukan terhadap 800 responden, menggunakan multistage random sampling dengan margin of error kurang lebih 3,5%. Selain itu, survei ini juga memiliki tingkat kepercayaan sebesar 95%.

img
Fadli Mubarok
Reporter
img
Sukirno
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan