Para tokoh lintas agama diminta jangan menjadi pengacau menjelang pemilihan umum atau Pemilu 2019. Sebaliknya, tokoh agama justru harus menjadi pihak yang mendinginkan suasana di tengah panasnya suhu politik menjelang pemilihan.
"Peran tokoh agama bukan menjadi pengacau dalam pemilu mendatang. Fungsi tokoh agama dapat menjadi pengingat masyarakat untuk saling menjaga keberagaman,” kata Ketua Umum Forum Kemitraan Religi Kamtibmas, Robi Nurhadi, saat ditemui di Jakarta pada Selasa (12/2).
Robi menjelaskan, forum yang digelar Polda Metro Jaya dalam menghadapi Pemilu 2019 merupakan ajang silaturahmi antar tokoh lintas agama, yang dapat diartikan satu sama lain mempunyai hubungan kasih sayang.
"Karena itu, kalau hari ini kita bersama-sama menegaskan diri dalam forum silaturahmi Kamtibmas, kita sudah mempunyai hubungan yang kokoh, mestinya tidak ada lagi kebencian diantara kita," ujar Robi.
Ia mengimbau, para peserta yang hadir dapat menjaga toleransi bagi masyarakat Jakarta. Sebab, kota metropolitan ini merupakan rumah untuk seluruh warga Indonesia.
Sementara Wakil Kepala Polda Metro Jaya, Brigjen Pol Wahyu Hadiningrat, memprediksi kondisi perpolitikan ke depan akan semakin panas menjelang pemungutan suara yang bakal berlangsung pada 17 April 2019 mendatang.
Karenanya, untuk menciptakan situasi yang kondusif jelang Pemilu 2019, Polda Metro Jaya menggelar sebuah forum bersama 323 tokoh lintas agama. Dalam forum tersebut, dihasilkan deklarasi pemilu damai tanpa hoaks atau berita bohong.
“Maraknya kasus yang terjadi menjelang pemilu seperti berita bohong, fitnah, dan ujaran kebencian dapat mengganggu keamanan masyarakat,” kata Wahyu.
Karena tak mungkin bekerja sendirian, lanjut Wahyu, Polri meminta agar para tokoh lintas agama yang hadir dapat membantu menjadi pihak yang mendinginkan suasana atau cooling system jika nantinya terjadi gesekan antar kedua kubu.
Lebih lanjut, menurut Wahyu, seharusnya masyarakat bisa saling menghargai. Perbedaan yang ada merupakan suatu anugerah dari tuhan. Karenanya, ia meminta seluruh elemen masyarakat untuk wajib menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Jangan sampai bangsa Indonesia karena perbedaan yang ada menjadi tercerai berai," kata Wahyu.
Adapun tiga poin dalam deklarasi bersama tokoh lintas agama antara lain menghasilkan; pertama, para tokoh lintas agama siap mendukung tugas-tugas Polri terkait keamanan dan ketertiban masyarakat dengan menyampaikan pesan-pesan perdamaian untuk menghindari konflik.
Kedua, siap mendukung tugas-tugas Polri dalam memberantas berita bohong atau hoaks dan ujaran kebencian. Ketiga, siap turut serta dalam menyukseskan Pemilu 2019 yang aman dan damai.