Ke-13 tentara yang hilang setelah ledakan di gudang penyimpanan peralatan militer di Kuba pada 8 Januari telah dipastikan tewas. Data itu langsung diungkap presiden negara itu pada hari Kamis (16/7).
Presiden Kuba Miguel Diaz-Canel menyatakan bahwa ledakan itu terjadi di sebuah gudang yang terletak di wilayah Melones di provinsi Holguin, yang mengakibatkan tewasnya 13 tentara.
"Kami sangat berduka atas kematian para perwira, bintara, dan prajurit yang gugur secara heroik. Kami menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya kepada keluarga dan sahabat mereka," kata Diaz-Canel dalam sebuah pernyataan.
Kementerian Angkatan Bersenjata Revolusioner (Minfar) mengumumkan bahwa meskipun telah dilakukan upaya intensif, area kecelakaan tidak dapat diakses segera setelah ledakan.
Pernyataan tersebut menyampaikan belasungkawa kepada keluarga para prajurit dan mencatat bahwa insiden tersebut akan diselidiki secara menyeluruh.
Penyebab kemungkinan ledakan tersebut terkait dengan kerusakan listrik yang disebabkan oleh korsleting pada kabel fasilitas tersebut, menurut televisi pemerintah.
Sebuah pernyataan dari Minfar awalnya melaporkan bahwa peralatan militer telah meledak di sebuah gudang di wilayah Melones di provinsi Holguin karena alasan yang belum diketahui.(aa)