close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Polisi Bangladesh. Foto: AA
icon caption
Polisi Bangladesh. Foto: AA
Peristiwa
Senin, 28 Oktober 2024 14:54

17 polisi Bangladesh ditangkap terlibat pembunuhan massal

Penyidik ​​menemukan bukti "kegiatan tidak manusiawi yang melanggar hukum internasional" yang melibatkan petugas polisi.
swipe

Pengadilan nasional di Bangladesh pada hari Minggu mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk 17 petugas polisi, termasuk mantan kepala Polisi Metropolitan Dhaka. Mereka ditahan atas tuduhan pembunuhan massal dan kejahatan terhadap kemanusiaan.

Pengadilan Kejahatan Internasional menyatakan bahwa mereka menemukan bukti awal adanya genosida melibatkan semua petugas yang dituduh.

Pengadilan di Dhaka juga mengumumkan penangkapan 20 mantan menteri, anggota parlemen, polisi, dan pejabat militer dari pemerintahan sebelumnya yang dipimpin oleh mantan Perdana Menteri Sheikh Hasina.

Penangkapan ini terkait dengan tuduhan serupa tentang pembunuhan massal yang dilaporkan terjadi selama protes yang dipimpin mahasiswa pada bulan Juli dan Agustus, yang akhirnya menyebabkan Hasina melarikan diri ke negara tetangga India pada tanggal 5 Agustus.

Setelah kepergiannya, peraih Nobel Muhammad Yunus diangkat menjadi kepala pemerintahan transisi pada tanggal 8 Agustus, memenuhi tuntutan para mahasiswa yang berunjuk rasa.

Pengadilan telah memerintahkan pihak berwenang untuk membawa para terdakwa ke pengadilan paling lambat tanggal 20 November. Perintah ini dikeluarkan oleh pengadilan beranggotakan tiga orang, yang dipimpin oleh Ketua Hakim Md Golam Mortuza Majumdar, setelah banding dari kepala jaksa penuntut, Mohammad Tajul Islam. 

Islam mengatakan kepada wartawan bahwa penyidik ​​menemukan bukti "kegiatan tidak manusiawi yang melanggar hukum internasional" yang melibatkan petugas polisi dan pejabat lain dari pemerintahan Hasina sebelumnya. 

Sebelumnya, pada tanggal 17 Oktober, pengadilan mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Hasina dan 46 pejabat tinggi pemerintahannya, termasuk putranya Sajeeb Wazed Joy dan saudara perempuannya Sheikh Rehana, atas tuduhan serupa atas pembunuhan massal dan kejahatan terhadap kemanusiaan selama protes mahasiswa. 

Protes yang dipimpin mahasiswa, yang menuntut reformasi politik dan akuntabilitas, mengakibatkan sedikitnya 736 orang tewas dan lebih dari 22.000 orang terluka, banyak di antaranya mengalami luka tembak, akibat bentrokan keras dengan polisi, penegak hukum lainnya, dan pendukung Liga Awami.(AA)

img
Fitra Iskandar
Reporter
img
Fitra Iskandar
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan