close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Penembakan di Israel. Foto: Anadolu
icon caption
Penembakan di Israel. Foto: Anadolu
Peristiwa
Rabu, 02 Oktober 2024 06:20

Sebelum Iran gempur Israel dengan 180 rudal, 2 pria serang Tel Aviv tewaskan 7 orang

Salah satu penyerang ditembak dan dibunuh oleh seorang pejalan kaki dan seorang petugas keamanan kota.
swipe

Setidaknya tujuh orang tewas dan beberapa lainnya luka-luka dalam serangan penembakan di lingkungan Jaffa, Tel Aviv, pada hari Selasa (1/10). Menanggapi insiden itu, militer Israel memberlakukan blokade di Hebron, kampung halaman para penyerang.

Kelompok tanggap medis Magen David Adom mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa "ada beberapa orang yang terluka dengan berbagai tingkat cedera."

Di antara mereka yang terluka, enam orang dalam kondisi serius, empat orang mengalami cedera sedang, dan dua orang dilaporkan mengalami luka ringan.

Korban ketujuh dari serangan itu dinyatakan meninggal beberapa jam kemudian.

Polisi menggambarkan serangan itu sebagai serangan penembakan dan penusukan yang terjadi sesaat sebelum Iran menembakkan rentetan sekitar 180 rudal ke sasaran-sasaran di sekitar Tel Aviv.

Polisi Israel mengatakan kedua penembak telah "dinetralkan" dan situasinya "terkendali".

Keluarga korban telah diberitahu.

Mereka yang terkena dampak dibawa ke Wolfson Medical Center di Holon dan Sourasky Medical Center di Tel Aviv untuk perawatan.

Menurut keterangan polisi Israel, serangan itu melibatkan sedikitnya dua pria bersenjata yang turun dari gerbong kereta dan mulai menembaki orang-orang yang menunggu di stasiun kereta ringan di Jerusalem Boulevard di Jaffa.

Polisi Israel mengidentifikasi kedua penyerang sebagai Muhammad Khalef Saher Rajab dan Hassan Muhammad Hassan Tamimi, keduanya berusia dua puluhan dari Hebron di Tepi Barat.

Menurut surat kabar Israel Haaretz, salah satu penyerang ditembak dan dibunuh oleh seorang pejalan kaki dan seorang petugas keamanan kota.

Menteri Keuangan Israel yang berhaluan kanan jauh, Bezalel Smotrich dalam rapat kabinet menyatakan bahwa ia akan mendorong deportasi anggota keluarga penyerang ke Gaza dan pembongkaran rumah mereka.

Menteri Keamanan Nasional yang ekstremis, Itamar Ben-Gvir berkomentar, "Jika ternyata ada hubungan dengan masjid [yang diduga terkait dengan para penyerang], pesannya jelas – masjid itu harus ditutup dan dihancurkan." Rekaman yang diunggah daring menunjukkan orang-orang tergeletak di jalan di Tel Aviv setelah serangan itu.

Tidak ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab.(alarabiya)

img
Fitra Iskandar
Reporter
img
Fitra Iskandar
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan