Setidaknya tiga orang tewas ketika sebuah bus yang keluar jalur dan sebagian tenggelam di sebuah danau di Norwegia. Korban adalah turis asal Singapura.
Kantor berita Norwegia NRK melaporkan, kecelakaan itu terjadi pada Kamis (26/12) sekitar pukul 1.30 siang waktu setempat.
Bus itu telah melakukan perjalanan dari kota Narvik ke kepulauan Lofoten, yang merupakan tujuan musim dingin yang populer untuk menyaksikan cahaya utara.
Sebagian besar dari 58 penumpang di dalamnya pada saat kecelakaan itu adalah warga negara asing, termasuk dari Singapura, Tiongkok, India, dan Malaysia.
Tiga orang dibawa ke rumah sakit dengan helikopter penyelamat, sementara penumpang lainnya telah dibawa ke sekolah terdekat. Empat orang dilaporkan mengalami luka serius.
Seorang saksi mata bernama Yngvar Gustavsen, yang merupakan salah satu orang pertama di lokasi kecelakaan, menggambarkan "kondisi yang sulit" saat berada di jalan.
"Kami melaju di belakang bus ke arah yang sama dan membiarkannya lewat. Setelah itu kami berada sekitar 200 meter di belakangnya," katanya. Gustavsen kemudian melihat bus itu jatuh ke danau Asvatnet yang membeku.
"Melihat kendaraan besar dan mengetahui ada orang di dalamnya adalah hal terburuk yang dapat saya bayangkan," katanya, seraya menambahkan bahwa ia melihat anak-anak menjerit dan penumpang terluka.
Angin kencang mempersulit operasi penyelamatan Palang Merah Norwegia mengatakan di X bahwa mereka sedang dalam perjalanan untuk membantu dalam "kecelakaan bus yang serius" di jalan E10.
Polisi mengatakan kepada kantor berita Norwegia bahwa angin kencang di daerah tersebut telah mempersulit operasi penyelamatan.
"Prioritas sekarang adalah merawat yang terluka dan penyelidikan akan diluncurkan untuk mengklarifikasi apa yang terjadi," kata petugas polisi Nordland Bent Are Eilertsen, lapor AFP.
Ia menambahkan bahwa sulit untuk menghubungi kerabat karena kurangnya daftar lengkap penumpang dan banyaknya kewarganegaraan yang terlibat.
Perdana Menteri Norwegia Jonas Gahr Store mengatakan di Facebook bahwa pikirannya tertuju pada semua orang yang terkena dampak kecelakaan itu.
AsiaOne telah menghubungi Kementerian Luar Negeri untuk memberikan komentar.(asianone)