close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Foto: Ist
icon caption
Foto: Ist
Peristiwa
Rabu, 25 Desember 2024 07:29

5 orang dijatuhi hukuman terkait kerusuhan dengan pendukung klub sepak bola Israel di Amsterdam

Enam tersangka lainnya akan diadili di kemudian hari, termasuk tiga anak di bawah umur.
swipe

Pengadilan Distrik Amsterdam pada hari Selasa menjatuhkan hukuman penjara hingga enam bulan kepada lima orang atas kekerasan yang terjadi di sekitar pertandingan sepak bola Liga Eropa UEFA antara klub Belanda Ajax dan Maccabi Tel Aviv dari Israel pada bulan November. 

Kerusuhan tersebut, yang menyebabkan kecaman internasional dan tuduhan serangan antisemit yang disengaja, menyebabkan 5 orang dirawat di rumah sakit dan 20 lainnya mengalami luka ringan. Lebih dari 60 orang ditahan. Pengadilan pada hari Selasa menjatuhkan hukuman penjara selama 6 bulan kepada seorang pria, hukuman penjara selama 2,5 bulan kepada yang lain, dan hukuman penjara selama 1 bulan kepada dua orang lainnya. Terdakwa kelima menerima 100 jam pelayanan masyarakat.

Serangkaian insiden kekerasan terjadi antara demonstran pro-Palestina dan penggemar sepak bola Israel di sekitar pertandingan sepak bola tersebut. Sebagian dari kekerasan tersebut dikutuk sebagai tindakan antisemit, dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menawarkan untuk mengevakuasi pendukung Maccabi. 

Kerusuhan antara pendukung Israel dan warga lokal di Amsterdam diawali oleh aksi anti-Arab yang dilakukan oleh pendukung Israel di Dam Square, alun-alun pusat kota Amsterdam. Aksi ini terjadi sehari sebelum pertandingan sepak bola antara Maccabi Tel Aviv dan Ajax Amsterdam di Stadion Johan Cruyff Arena.

Kepala polisi Amsterdam Peter Holla membenarkan kerusuhan diawali ulah pendukung Israel yang mencopot bendera Palestina dari dinding rumah warga Amsterdam dan membakarnya.

"Tampaknya kekerasan itu muncul dari sentimen pro-Palestina yang kuat dan ketidakpuasan terhadap situasi di Gaza, serta kemarahan terkait terhadap warga Israel yang hadir," kata kantor kejaksaan dalam sebuah pernyataan pada akhir sidang dua minggu lalu. 

Kelima terdakwa, yang semuanya penduduk Belanda dan berusia antara 19 dan 32 tahun, dituduh melakukan kekerasan publik, pencurian, dan penyerangan. Pertandingan pada 8 November diizinkan untuk dilanjutkan setelah pengawas antiteror Belanda menemukan tidak ada "ancaman konkret" terhadap penggemar Israel, dan pertandingan itu tidak dianggap berisiko tinggi. 

Meski begitu, otoritas Amsterdam melarang demonstrasi pro-Palestina di luar Johan Cruyff Arena. Menurut penyelidikan, sehari sebelum pertandingan, otoritas melaporkan beberapa insiden, termasuk penggemar Israel yang merobek bendera Palestina dari sebuah gedung di Amsterdam dan menyerang sebuah taksi. 

Enam tersangka lainnya akan diadili di kemudian hari, termasuk tiga anak di bawah umur. Berdasarkan aturan Belanda, persidangan untuk anak di bawah umur diadakan secara tertutup. Polisi terus menyelidiki kekerasan tersebut dan telah merilis gambar beberapa tersangka yang ingin mereka identifikasi.(pbs)

img
Fitra Iskandar
Reporter
img
Fitra Iskandar
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan