Enam perwira militer Korea Utara termasuk di antara sekitar 20 personel militer yang tewas dalam serangan rudal Ukraina di wilayah yang diduduki Rusia di dekat kota Donetsk. Mengutip sumber-sumber intelijen militer Ukraina, Interfax-Ukraina mengatakan tiga prajurit Korea Utara juga terluka.
Kyiv Post Ukraina melaporkan bahwa serangan itu terjadi pada hari Kamis, mengutip sumber-sumber intelijen.
Interfax-Ukraina, dalam laporannya pada hari Jumat, mengutip para blogger Rusia yang mengatakan bahwa perwira militer Korea Utara mengunjungi garis depan sebagai bagian dari program "pertukaran pengalaman".
Militer Korea Utara diperlihatkan bagaimana Rusia "mempersiapkan diri untuk aksi penyerangan, untuk pertahanan," ketika "serangan rudal diluncurkan di tempat latihan," kantor berita Ukraina menambahkan.
Radio Free Asia yang menurunkan berita ini menulis bahwa mereka tidak dapat memverifikasi laporan tersebut secara independen. Media pemerintah Rusia dan Korea Utara belum melaporkan insiden semacam itu.
Laporan tersebut muncul setelah Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menuduh Korea Utara menyediakan senjata untuk Rusia.
“Rusia tidak memiliki alasan yang sah – sama sekali tidak ada – untuk menjadikan Iran dan Korea Utara sebagai kaki tangan de facto dalam perang kriminalnya,” kata Zelensky kepada Dewan Keamanan PBB pada bulan September.
Badan intelijen Barat juga menuduh Korea Utara menyediakan sejumlah besar senjata untuk Rusia, meskipun Korea Utara dan Rusia sama-sama membantahnya.
Menanggapi pernyataan Zelensky, saudara perempuan pemimpin Korea Utara yang berkuasa, Kim Yo Jong, mengatakan bahwa dia mengeluarkan “peringatan keras” terhadap “provokasi politiknya yang sembrono.”
Pejabat intelijen Ukraina mengatakan tahun lalu bahwa personel militer Korea Utara, termasuk insinyur, beroperasi di wilayah yang diduduki Rusia.
Pemerintah Ukraina juga menuduh bahwa Rusia berencana untuk memobilisasi pekerja Korea Utara untuk berbagai proyek konstruksi di wilayah yang diduduki, termasuk Donetsk dan Luhansk.
Amerika Serikat mengatakan Korea Utara secara khusus memasok Rusia dengan peluru artileri dan rudal balistik, sebagai imbalan atas bantuan teknologi Rusia untuk program luar angkasanya.
Badan Intelijen Nasional Korea Selatan juga mengatakan Rusia telah menerima lebih dari satu juta peluru artileri dari Korea Utara dan telah menembakkan rudal balistik buatan Korea Utara ke Ukraina.(radiofreeasia)