Kericuhan terjadi di Masjid Umayyah di Damaskus Suriah, Jumat (10/1). Peristiwa yang dipicu aksi bagi-bagi makanan ini memakan korban luka-luka dan juga korban meninggal dunia.
Pertahanan Sipil Suriah, yang dikenal sebagai White Helmets, mengumumkan bahwa tiga wanita tewas dalam kericuhan itu, sementara lima anak mengalami patah tulang, memar parah, dan kehilangan kesadaran.
Insiden itu terjadi setelah koki dan TikToker Abu Omar mengumumkan pada tanggal 30 Desember bahwa ia akan menyelenggarakan jamuan makan pada hari Jumat untuk merayakan Tahun Baru dan keberhasilan revolusi Suriah melawan diktator terguling Bashar al-Assad di masjid bersejarah itu. Ia membagikan daging gratis kepada siapa saja yang hadir.
Masjid Umayyah biasanya ramai pada hari suci umat Islam, Jumat, ketika para jamaah berkumpul untuk salat berjamaah tengah hari. Namun, pengumuman Abu Omar tentang makanan gratis menyebabkan ratusan orang lebih banyak dari biasanya hadir.
Konflik berkepanjangan di Suriah, yang pecah pada tahun 2011, telah menyebabkan kerusakan yang meluas dan melumpuhkan ekonomi negara itu, menyebabkan lebih dari 90 persen penduduk hidup dalam kemiskinan dan berjuang untuk memberi makan diri mereka sendiri dan keluarga mereka.
Video yang diunggah ke media sosial menunjukkan ribuan orang berkumpul, di tengah kurangnya pengaturan dan pengendalian massa, sementara beberapa korban luka dibawa pergi.
Insiden tersebut memicu kemarahan yang meluas di kalangan warga Suriah, dengan banyak yang menyalahkan Abu Omar, pemilik restoran Bayt al-Dimashqi (Rumah Damaskus), karena mengumumkan jamuan makan tanpa mengaturnya dengan benar. Beberapa orang menuduhnya mengatur acara tersebut untuk mendapatkan ketenaran di media sosial.
Jurnalis Suriah Murad Abdul Jalil mengatakan di platform media sosial X: “Situasi ini jelas mencerminkan penderitaan rakyat, yang didorong oleh kemiskinan untuk berkumpul dalam kerumunan untuk makan, tetapi pertanyaannya adalah apa alasan sebenarnya dari acara ini?
“Makanan dapat dikirimkan kepada mereka dengan aman, tetapi tampaknya tujuan utamanya adalah untuk menjadi terkenal dan mendapatkan like dengan mengorbankan orang miskin.”(alarabiya)