Kim Yo Jong, saudara perempuan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un geram dengan aksi latihan militer Korea Selatan di perbatasan. Ia menyebut latihan itu sebagai “histeria bunuh diri” dan “provokasi yang tidak dapat dimaafkan.
Menggambarkan Korea Selatan sebagai "musuh", Kim Yo Jong memperingatkan Korut akan mengambil tindakan militer jika negaranya semakin terprovokasi.
“Jika menurut kriteria kami mereka melanggar kedaulatan (Korea Utara) dan melakukan tindakan yang setara dengan deklarasi perang, angkatan bersenjata kami akan segera menjalankan misi dan tugasnya yang diberikan oleh Konstitusi (Korea Utara)," kata Kim Yo Jong, menurut media pemerintah, tanpa menjelaskan lebih lanjut.
Dalam dua minggu terakhir, militer Korea Selatan telah melanjutkan latihan artileri dengan peluru tajam di dekat perbatasan maritim barat yang tegang.
Latihan ini adalah yang pertama sejak 2018.
Pada bulan Juni, Korea Selatan menangguhkan perjanjian militer tahun 2018 dengan Korea Utara yang berfokus pada meredakan ketegangan militer.
Selatan dituduh menggunakan ketegangan sebagai gangguan politik. Pada hari Senin, Kim Yo Jong juga menuduh pemerintah Korea Selatan – yang dipimpin oleh Presiden Yoon Suk Yeol – sengaja memicu ketegangan di semenanjung Korea untuk mengalihkan perhatian dari masalah dalam negeri.
Dia mengutip petisi online dengan lebih dari satu juta tanda tangan, menyerukan agar Yoon dimakzulkan.
"Yoon dan kelompoknya, yang terjerumus ke dalam krisis pemerintahan terburuk, berupaya melakukan 'pelarian darurat' melalui platform ketegangan yang terus meningkat," katanya dalam sebuah pernyataan yang disiarkan oleh KCNA.
Mengapa adik Kim Jong Un begitu vokal, apa perannya di pemerintahan Korea Utara?
Kim Yo Jong kerap melontarkan komentar terkait isu internasional karena di pemerintahan kakaknya itu, ia memegang peran penting.
Kim Yo Jong menjabat sebagai Wakil Direktur Departemen Propaganda dan Agitasi Partai Pekerja Korea.
Dengan jabatan itu, ia memainkan peran penting dalam mengawasi propaganda negara dan membentuk citra publik Kim Jong Un serta kebijakan pemerintahan. Ia bertanggung jawab atas media dan pesan-pesan propaganda yang disebarluaskan ke masyarakat Korea Utara.
Kim Yo Jong tampil sebagai tokoh kunci dalam hubungan diplomatik, terutama dengan Korea Selatan dan Amerika Serikat. Ia turut hadir dalam pertemuan puncak antar-Korea dan mendampingi Kim Jong Un dalam beberapa pertemuan internasional, termasuk pertemuan dengan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.
Ia juga adalah salah satu penasehat terdekat dan paling terpercaya dari Kim Jong Un. Ia sering terlihat mendampinginya dalam berbagai acara penting dan diduga memiliki pengaruh besar dalam pengambilan keputusan strategis di pemerintahan.
Walaupun peran spesifiknya dalam struktur militer tidak sepenuhnya jelas, ada indikasi bahwa Kim Yo Jong juga terlibat dalam urusan keamanan dan militer, terutama yang berkaitan dengan strategi dan kebijakan pertahanan. Tidak heran ia kerap lantang di media terkait isu-isu pertahanan.