Amsterdam melarang demonstrasi selama tiga hari sejak Jumat setelah bentrok pendukung Palestinda dan suporter sepak bola Israel Maccabi Haifa.
Suporter sepak bola Israel yang menyebut dirinya 'Maccabi Holigans' bentrok dengan pengunjuk rasa pro-Palestina sebelum dan sesudah pertandingan sepak bola Liga Europa antara tim mereka Maccabi Tel Aviv dan Ajax di Amsterdam.
Dikutip dari Aljazeera, anggota dewan kota Amsterdam mengatakan hooligan Maccabi memicu kekerasan dan menyerang pendukung Palestina.
Bentrokan terjadi di luar Johan Cruyff Arena pada Kamis malam, arena utama kota itu dan stadion kandang Ajax Amsterdam, serta di area lain. Ajax memenangi pertandingan dengan skor 5-0 setelah unggul 3-0 di babak pertama.
Dilaporkan dari Amsterdam, Step Vaessen dari Al Jazeera mengatakan bentrokan itu merupakan hasil dari meningkatnya ketegangan selama beberapa hari.
“Ratusan pendukung Maccabi Tel Aviv datang ke Amsterdam, mengadakan demonstrasi besar-besaran di alun-alun utama sebelum insiden itu, mengibarkan bendera Israel, dan juga menurunkan bendera Palestina,” katanya.
Pada hari Kamis, polisi mengatakan di media sosial bahwa mereka sangat waspada setelah insiden bermuatan politik, termasuk pencopotan bendera Palestina dari sebuah gedung.
Video di media sosial merekam insiden yang dilaporkan, memperlihatkan para penggemar Israel meneriakkan slogan-slogan, sementara seseorang menurunkan bendera Palestina. Sebelum pertandingan, video memperlihatkan kerumunan pendukung Maccabi meneriakkan slogan-slogan anti-Arab, dan kalimat perayaan atas kematian orang di Gaza.
Dalam satu video, pendukung Israel terdengar bernyanyi: "Biarkan IDF menang, dan persetan dengan orang Arab!", merujuk pada serangan tentara Israel di Gaza. Video lain menangkap seorang penggemar berteriak: "Persetan dengan kalian teroris, Sinwar mati, semua orang mati," merujuk pada pemimpin Hamas yang terbunuh bulan lalu.
"Para penggemar Israel memicu kekerasan setelah tiba di kota itu dan menyerang pendukung Palestina sebelum pertandingan," kata seorang anggota dewan kota Amsterdam.
"Mereka mulai menyerang rumah-rumah orang di Amsterdam dengan bendera Palestina, jadi di situlah sebenarnya kekerasan dimulai," kata Anggota Dewan Jazie Veldhuyzen kepada Al Jazeera pada hari Jumat.
"Sebagai reaksi, warga Amsterdam memobilisasi diri dan melawan serangan yang dimulai pada hari Rabu oleh para hooligan Maccabi."
Ini membuat pemerintah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengirim pesawat ke Belanda untuk membawa pulang para penggemar, sementara menteri luar negeri Gideon Saar terbang ke Amsterdam untuk pertemuan dadakan dengan pemerintah Belanda dan pemimpin sayap kanan Geert Wilders.
Para pemimpin politik pendukung Israel termasuk Presiden AS Joe Biden berkomentar membela Maccabi Holigans, memposisikan mereka sebagai korban dan mendramatisir kejadian tersebut sebagai aksi anti-semits yang mengingatkan kepada aksi pogrom Nazi terhadap orang-orang Yahudi di Eropa pada masa lalu.
Larangan demonstrasi
Insiden bentrokan membuat Amsterdam melarang demonstrasi sepanjang akhir pekan dan memberi polisi kewenangan untuk menghentikan dan menggeledah dalam keadaan darurat sebagai tanggapan atas kerusuhan tersebut, yang mengungkap kemarahan mendalam atas konflik Gaza-Israel.
Lebih dari 43.000 warga Palestina telah tewas dan jutaan orang mengungsi akibat serangan militer Israel sejak 7 Oktober 2023.
Wali Kota Amsterdam Halsema mengatakan polisi terkejut setelah dinas keamanan gagal menandai pertandingan melawan Ajax Amsterdam, yang secara tradisional diidentifikasi sebagai klub Yahudi, sebagai berisiko tinggi.
Perang Gaza telah memicu protes yang mendukung kedua belah pihak di seluruh Eropa dan Amerika Serikat, kasus-kasus penyerangan terjadi baik terhadap orang Yahudi maupun Arab. (aljazeera,indiatoday)