Israel menerapkan keamanan siaga tinggi untuk mengawal atletnya yang akan berlaga di Olimpiade Paris 2024. Untuk menjamin keamanan, Israel mengirimkan agen bersenjata dari dinas keamanan dalam negerinya, Shin Bet, ke Paris. Ini menjadi operasi keamanan terbesar yang pernah dilakukan Israel bagi para atlet Olimpiadenya.
Shin Bet, juga dikenal sebagai Shabak, adalah nama umum untuk Dinas Keamanan Israel, atau dalam bahasa Ibrani, Sherut ha-Bitachon ha-Klali. Shin Bet adalah salah satu dari tiga badan intelijen utama Israel, bersama dengan Mossad (yang berfokus pada intelijen luar negeri) dan Aman (intelijen militer).
Shin Bet berfungsi mengatasi ancaman dalam negeri yang bertanggung jawab atas pencegahan terorisme, kontra-intelijen, dan perlindungan infrastruktur penting di dalam negeri Israel. Selain itu juga difungsikan untuk mengidentifikasi dan menangkal operasi spionase dari negara lain yang beroperasi di Israel.
Fungsi yang lain yaitu memberikan perlindungan tokoh publik, pejabat-pejabat penting negara, termasuk Perdana Menteri dan Presiden Israel. Shin Bet juga memainkan peran dalam operasi intelijen untuk memastikan keamanan nasional Israel.
Shin Bet didirikan pada tahun 1948, bersamaan dengan berdirinya negara Israel. Selama bertahun-tahun, Shin Bet telah memainkan peran kunci dalam berbagai peristiwa penting di Israel, termasuk penanganan ancaman terorisme dan konflik dengan kelompok-kelompok ekstremis.
Di Olimpiade Paris 2024 yang digelar 26 Juli-11 Agustus, sekitar 88 atlet Israel dan timnya akan mendapat perlindungan Shin Bet. Namun, tidak semua orang akan memiliki pengawal pribadi, lapor Jewish Chronicle pada hari Minggu.
Israel telah mempersiapkan rincian keamanan untuk Olimpiade selama “lebih dari setahun,” sehingga menggandakan anggaran keamanan tim tahun ini, kata Menteri Kebudayaan dan Olahraga Israel Miki Zohar kepada Telegraph.
Mantan petugas Shin Bet Lior Akerman juga mengatakan kepada Telegraph bahwa agen akan "dilengkapi dengan senjata dan teknologi" dan akan menerima dukungan dari pasukan keamanan dan polisi setempat.
Menurut Akerman, Shin Bet akan mengatur keamanan para atlet "di setiap tahap dan tempat", mulai dari kedatangan mereka hingga mereka naik pesawat kembali ke Israel.
Atlet Israel telah menerima pesan online yang berisi ancaman dalam bahasa Ibrani yang ditulis dengan buruk, demikian laporan stasiun televisi Israel Walla pada akhir pekan. Sebanyak 15 atlet dan timnya disebut mendapat ancaman pembunuhan serupa melalui email, memperingatkan akibat fatal jika datang ke Prancis.
Hal ini terjadi di tengah meningkatnya seruan dari para aktivis, politisi, dan atlet yang menuntut Israel dikeluarkan dari acara olahraga terbesar dunia tersebut, yang akan berlangsung dari 26 Juli hingga 11 Agustus.
Israel terus melanjutkan serangannya di Gaza sejak serangan Hamas pada 7 Oktober. Hampir 39.000 warga Palestina telah terbunuh, sebagian besar perempuan dan anak-anak, dan lebih dari 89.700 orang terluka, menurut otoritas kesehatan setempat.(aa)