Atlet Uganda Rebecca Cheptegei, 33, yang baru-baru ini berkompetisi dalam lomba lari 10.000 meter di Olimpiade Paris, meninggal di rumah sakit pada hari Kamis (5/9). Ia mengembuskan nafas terakhir setelah pasangannya membakar rumahnya di wilayah barat Trans Nzoia County, Kenya.
Owen Menach, direktur Layanan Klinis di Rumah Sakit Pendidikan dan Rujukan Moi (MTRH) di Eldoret, mengonfirmasi kematiannya kepada media pada Kamis pagi.
Jeremiah Ole Kosiom, komandan polisi wilayah Trans Nzoia, mengatakan kepada media bahwa dia disiram bensin dan dibakar pada hari Minggu lalu selama perselisihan dengan pasangannya, Dickson Ndiema Marangach.
Marangach juga menderita luka bakar dalam insiden itu dan dirawat di rumah sakit yang sama.
Cheptegei mengalami luka bakar 80% dan dilarikan ke Rumah Sakit Pendidikan dan Rujukan Moi (MTRH) di Eldoret, tempat dia dirawat di Unit Perawatan Intensif (ICU).
Sebelumnya, telah terjadi insiden kekerasan terhadap atlet wanita di wilayah tersebut.
Agnes Tirop, pelari jarak jauh asal Kenya, ditikam hingga tewas di rumahnya di Iten pada bulan Oktober 2021 oleh suaminya.
Damaris Muthee Mutua, pelari jarak jauh asal Kenya lainnya, ditemukan tewas di rumahnya di Iten pada bulan April 2022. Pacarnya yang berasal dari Etiopia, yang diduga melakukan pembunuhan terhadapnya, kemudian ditemukan tewas di Etiopia. (aa)