Australia dan Indonesia menggelar latihan militer gabungan terbesar mereka, yang pertama sejak kedua negara menandatangani pakta pertahanan baru pada bulan Agustus.
Sekitar 2.000 tentara dari kedua militer berpartisipasi dalam Latihan Keris Woomera 2024 (KW24).
Pasukan tersebut memulai fase kedua di Indonesia pada hari Rabu di pulau Jawa.
Kementerian Pertahanan Australia menyatakan latihan tersebut menampilkan operasi udara, laut, amfibi, dan darat lanjutan, serta skenario evakuasi bantuan kemanusiaan dan tanggap bencana.
Dikatakan bahwa KW24 “menyoroti kerja sama yang sedang berlangsung antara kedua negara, yang diperkuat oleh penandatanganan perjanjian kerja sama pertahanan Australia-Indonesia baru-baru ini.”
Pernyataan tersebut mengatakan fase awal pelatihan integrasi berlangsung di pangkalan Robertson Barracks di Teritori Utara Australia.
Letkol TNI-AL Empri Airudin mengatakan KW24 bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan kemampuan TNI saat bekerja sama dengan Angkatan Pertahanan Australia dan interoperabilitas antara kedua negara.
“Ini juga dapat dianggap sebagai cara untuk menjaga keamanan dan stabilitas di kawasan,” kata Airudin seperti dikutip Kementerian Pertahanan.
Komandan Satgas Australia Kapten Chris Doherty mengatakan latihan bilateral ini akan menguji semua aspek Angkatan Udara Australia, dan memungkinkan semua komponennya bekerja sama secara efektif sebagai tim yang kohesif dengan mitra Indonesia kami.
Latihan ini dijadwalkan akan mencapai puncaknya dengan latihan gabungan dengan tembakan langsung yang terdiri dari tank, artileri, infanteri, dan helikopter serang selama akhir pekan mendatang.
Pada 29 Agustus, Australia dan Indonesia menandatangani Perjanjian Kerja Sama Pertahanan, yang akan memungkinkan peningkatan kerja sama praktis dan interoperabilitas antara pasukan pertahanan di berbagai bidang seperti keamanan maritim, kontra-terorisme, bantuan kemanusiaan dan bencana, dukungan logistik, pendidikan, dan pelatihan, serta di seluruh industri pertahanan.(aa)