Balon sampah media balas dendam Korea Utara

Korea Utara mengirimkan sekitar 240 balon berisi sampah ke Korea Selatan dan sekitar 10 di antaranya mendarat di Korea Selatan. Ini tindakan balas dendam.

Hingga pukul 10 pagi, tidak ada balon yang terdeteksi melayang di udara, setelah Korea Utara meluncurkan balon tersebut pada hari Sabtu (10/8), menurut militer Korea Selatan.

Sangat sedikit balon yang mendarat di wilayah utara Provinsi Gyeonggi yang mengelilingi Seoul.  Korea Utara tampaknya telah mengirimkan balon sampah itu meskipun angin bertiup ke arah utara dan timur laut.

Sebelumnya pada hari itu, Badan Kepolisian Provinsi Gyeonggi Bukbu mengatakan telah menerima dua laporan terkait balon-balon Korea Utara.

Pihak berwenang Korea Selatan mengatakan balon-balon tersebut membawa potongan-potongan kertas dan botol plastik dan tidak mengandung zat berbahaya apa pun.

Korea Utara melanjutkan kampanye balonnya pada hari Sabtu untuk pertama kalinya dalam lebih dari dua minggu. Ini juga menandai peluncuran balon berisi sampah ke-11 tahun ini.

Pada bulan Juli, beberapa balon yang diluncurkan oleh Korea Utara mendarat di kompleks kantor kepresidenan Korea Selatan di Seoul.

Korea Utara telah meluncurkan lebih dari 3.600 balon sampah sejak 28 Mei sebagai tindakan balasan terhadap balon yang membawa selebaran anti-Pyongyang yang diterbangkan oleh pembelot Korea Utara di Korea Selatan.

Sebagai tanggapan terhadap kampanye Korea Utara, Korea Selatan telah melakukan siaran propaganda anti-Pyongyang skala penuh setiap hari melalui pengeras suara perbatasannya sejak pertengahan Juli.

Korea Utara merasa geram dengan kampanye pengeras suara dan pengiriman selebaran anti-Pyongyang, karena khawatir bahwa masuknya informasi dari luar dapat menimbulkan ancaman bagi rezim Kim Jong-un.(yonhap)