close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Mardani Ali Sera. Foto Instagram @mardanialisera.
icon caption
Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Mardani Ali Sera. Foto Instagram @mardanialisera.
Peristiwa
Jumat, 28 Februari 2025 17:31

BKSAP bertemu Dubes Turki bahas isu penting

BKSAP DPR bertemu dengan Duta Besar Turki untuk Indonesia, Talip Küçükcan.
swipe

Hubungan Indonesia dan Turki semakin kokoh dengan komitmen kuat kedua negara dalam memperjuangkan kemerdekaan Palestina serta mempererat kerja sama di berbagai sektor. Hal ini menjadi salah satu pembahasan utama dalam pertemuan antara Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Mardani Ali Sera, dengan Duta Besar Turki untuk Indonesia, Talip Küçükcan.

“Kami berharap hubungan Indonesia-Turki semakin dalam, tajam, dan kuat, termasuk dalam upaya membantu Palestina agar segera merdeka,” ujar Mardani di Gedung Nusantara III, Senayan, Jakarta, Kamis (27/2).

Indonesia dan Turki dikenal sebagai dua negara dengan ikatan sejarah yang erat serta komitmen bersama dalam memperjuangkan hak-hak rakyat Palestina. Keduanya aktif dalam berbagai forum internasional untuk mendukung Palestina, baik melalui diplomasi politik, bantuan kemanusiaan, maupun upaya memperkuat solidaritas global.

Selain membahas Palestina, pertemuan ini juga menyoroti pentingnya mempererat hubungan bilateral di bidang sosial, ekonomi, dan pariwisata. Salah satu isu yang dibahas adalah kebijakan visa antara kedua negara. Saat ini, warga Indonesia dapat masuk ke Turki tanpa visa, sementara warga Turki masih harus mengurus visa untuk berkunjung ke Indonesia. Mardani berharap ada kebijakan resiprokal yang dapat mempermudah akses perjalanan bagi warga kedua negara.

“Kami ingin ada kebijakan timbal balik. Mungkin kami akan berbincang dengan Kementerian Luar Negeri agar dibuka peluang resiprokal. Jika kita sudah dimudahkan ke Turki, warga Turki juga harus dimudahkan masuk ke Indonesia,” jelasnya.

Tak hanya itu, kerja sama dalam bidang pariwisata juga menjadi perhatian utama. Mardani menyoroti perlunya peningkatan frekuensi penerbangan langsung Turkish Airlines rute Istanbul-Jakarta dan Istanbul-Bali. Dengan lebih banyak penerbangan, diharapkan hubungan ekonomi dan pariwisata kedua negara semakin berkembang pesat.

“Mereka ingin lebih banyak penerbangan langsung agar perjalanan menjadi lebih mudah dan terjangkau. Semakin banyak slot penerbangan, semakin banyak pula wisatawan dan pebisnis Turki yang datang ke Indonesia,” ujarnya.

Dalam aspek perdagangan, Mardani menegaskan pentingnya percepatan penandatanganan Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) antara Indonesia dan Turki. Meskipun hubungan ekonomi kedua negara terus berkembang, perjanjian ini masih belum ditandatangani.

“Kami di parlemen akan mendorong agar CEPA segera terealisasi. Dengan perjanjian ini, hubungan dagang Indonesia-Turki akan semakin erat, membuka peluang investasi baru, serta meningkatkan kesejahteraan rakyat di kedua negara,” tambahnya.

Pertemuan ini mencerminkan komitmen kuat Indonesia dan Turki untuk terus memperkuat hubungan bilateral, tidak hanya dalam kerja sama ekonomi dan sosial, tetapi juga dalam perjuangan bersama untuk kemerdekaan Palestina. Dengan langkah-langkah konkret yang diambil, diharapkan kemitraan strategis antara Indonesia dan Turki semakin solid dan membawa manfaat besar bagi kedua bangsa serta dunia internasional.

img
Immanuel Christian
Reporter
img
Satriani Ari Wulan
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan