close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ilustrasi angkutan travel./Foto Piotrek/Unsplash
icon caption
Ilustrasi angkutan travel./Foto Piotrek/Unsplash
Peristiwa
Jumat, 04 April 2025 14:50

Cerita pengguna travel gelap saat mudik Lebaran 2025

Meskipun dilarang, travel tak berizin tetap beroperasi secara sembunyi-sembunyi pada gelombang mudik Lebaran 2025.
swipe

Moda transportasi perjalanan tak resmi atau travel gelap berseliweran jelang hari raya Idul Fitri 2025. Meskipun tak berizin dan tak punya standar keamanan yang jelas, banyak pemudik memanfaatkan jasa mereka. Mudah dan murah jadi alasan utama.

Hal itu setidaknya diakui Herna Kusuma Wati. Ia memakai jasa travel gelap saat pulang ke Banyumas, Jawa Tengah dari Pangkalan Jati, Cinere, Depok. Herna hanya  merogoh Rp450.000 dari dompet untuk tiket travel.

"Itu untuk sekali perjalanan. Udah termasuk semuanya itu," kata Herna saat berbincang dengan Alinea.id di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Herna memilih menggunakan jasa travel gelap lantaran tak mau ribet berburu tiket bus ke Banyumas. Ia hanya perlu datang ke lokasi travel gelap untuk mendapatkan tiket yang hampir selalu tersedia.

"Saya biasanya bayar di tempat. Kalau untuk barang bawaan, terserah kita sih," jelas dara berusia 19 tahun itu.

Menurut Herna, mobil yang digunakan untuk mengantar penumpang tergolong nyaman. Selama pelanggan rutin, ia juga tak pernah merasakan pihak travel tiba-tiba membatalkan perjalanan. "Layak sih," ujar Herna.

Tak hanya jelang Lebaran atau pasca-Idul Fitri, travel gelap juga beroperasi pada hari-hari biasa. Pada Operasi Keselamatan yang digelar 10-23 Februari 2025, misalnya, setidaknya ada 100 travel gelap yang ditindak oleh Ditlantas Polda Metro Jaya. 

Penggunaan travel gelap dilarang karena tak berizin dan membahayakan penumpang. Pada mudik tahun lalu, misalnya, terjadi peristiwa kecelakaan parah yang melibatkan travel gelap di kilometer 58 tol Jakarta-Cikampek. Sebanyak 12 orang tewas.

Feri Rotama Putra, pengelola Andara Jatim Trip, mengatakan travel tak resmi ada karena besarnya permintaan dari konsumen. Andara sendiri, kata dia, melayani perjalanan ke sejumlah kota di Jawa Timur selama dua kali dalam sepekan.

"Perjalanan ini diadakan dua kali, PP (pulang-pergi) dalam seminggu. Dalam arti, selama enam hari itu kita dua kali jalan," ujar Feri kepada Alinea.id.

Feri tak merinci jalur-jalur mana saja yang dibuka Andara Jatim Trip. Namun, ia menjamin mobil-mobil pengangkut penumpang yang disediakan dalam kondisi prima.

"Kira rutin servis, spooring ban dan sering cek-cek, termasuk ganti olilah," kata Feri.

Seperti travel resmi pada umumnya, Feri mengaku punya prosedur khusus jika terjadi kecelakaan.

"Kita sendiri punya tim dari Jakarta, Surabaya, dan Semarang. Kalau terjadi kecelakaan, bisa hubungi pihak tol, lalu kita hubungi tim," jelas dia.

 

img
Ikhsan Bilnazari
Reporter
img
Christian D Simbolon
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan