Seorang pria berusia 32 tahun didakwa atas tuduhan membuat ancaman daring untuk membunuh Presiden AS Donald Trump, Elon Musk, dan pejabat pemerintah lainnya.
Menurut pengaduan pidana yang diajukan di Pengadilan Federal di Pittsburgh, Pennsylvania, Shawn Monper, yang diduga mengunggah di YouTube sebagai "Mr Satan", didakwa pada hari Rabu dengan empat tuduhan mengancam akan membunuh seorang pejabat AS untuk menghalangi tugas resmi mereka.
Jaksa Agung Departemen Kehakiman Amerika Serikat Pam Bondi mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa departemennya akan "mencari hukuman maksimum yang sesuai" untuk pria itu.
"Yakinlah bahwa kapan pun dan di mana pun ancaman pembunuhan atau kekerasan massal terjadi, Departemen Kehakiman (DOJ) ini akan menemukan, menangkap, dan mengadili tersangka hingga hukuman maksimal yang ditetapkan hukum," katanya.
Kebetulan, Monper berasal dari Butler, Pennsylvania, tempat Trump hampir dibunuh selama rapat umum kampanye Juli lalu.
DOJ mengungkap bahwa tak lama setelah pelantikan Trump pada bulan Januari, Monper memperoleh izin senjata api dan berkomentar di akun YouTube-nya bahwa ia telah membeli beberapa senjata dan menimbun amunisi sejak Trump menjabat.
Monper membuat beberapa komentar di YouTube antara bulan Februari dan April yang mengancam akan membunuh Trump, pejabat tinggi AS, dan agen dari Imigrasi dan Penegakan Bea Cukai (ICE), menurut pengaduan tersebut.
"Tidak, kita hanya perlu mulai membunuh orang, Trump, Elon, semua kepala lembaga yang ditunjuk Trump, dan siapa pun yang menghalangi," tulis Monper dalam satu pesan yang dikutip oleh DOJ.
"Ingat, kita adalah mayoritas, MAGA adalah minoritas di negara ini, dan pada saat tiba waktunya untuk bergerak, mereka akan melemah, banyak yang akan dihancurkan oleh kebijakan ini, dan mereka juga akan menginginkan balas dendam. Revolusi Amerika 2.0," kata Monper lagi.
Musk telah menjabat sebagai penasihat Trump di Departemen Efisiensi Pemerintah (DOGE) milik presiden, yang bertujuan untuk merampingkan dan membentuk kembali pemerintah federal.
Kemudian, pada bulan Maret 2025, Monper diduga berkomentar: "Pada akhirnya saya akan melakukan penembakan massal."
Menurut DOJ, ia menulis: "Saya akan membunuhnya sendiri" dalam siaran langsung pidato Trump di hadapan Kongres pada tanggal 4 Maret.
Monper juga diduga telah membuat ancaman terhadap agen imigrasi. "Jika saya melihat agen ICE ( Immigration and Customs Enforcement) bersenjata, saya akan menganggapnya sebagai teroris domestik, dan penembak aktif dan menembaki mereka," tulisnya.
Terdakwa belum mengajukan pembelaan. Ia telah ditahan di tahanan AS untuk menunggu sidang penahanan yang dijadwalkan pada tanggal 14 April.