DPR dan pemerintah akan diskusi cari pengisi kursi kosong di Washington

Kekosongan kursi duta besar (dubes) Republik Indonesia untuk Amerika Serikat (AS) selama dua tahun terakhir menjadi sorotan kembali di Kompleks Parlemen, Senayan. Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Puan Maharani, mengingatkan pentingnya pengisian segera terhadap pos strategis tersebut demi menjaga kesinambungan hubungan diplomatik kedua negara.

“Ya, sebaiknya untuk pos-pos yang masih kosong, pemerintah bisa segera menindaklanjuti,” ujar Puan di sela kegiatan di DPR, Senin (14/4). 

Puan menegaskan, pada prinsipnya DPR siap menindaklanjuti jika pemerintah telah mengajukan nama calon dubes. Sebagai bagian dari proses, DPR akan melakukan uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) terhadap calon yang diajukan.

“Kami di DPR menunggu hal tersebut,” katanya.

Sorotan terhadap kekosongan posisi dubes RI di negara-negara strategis juga datang dari Ketua Komisi I DPR, Utut Adianto. Menurutnya, posisi seperti dubes RI untuk AS sangat vital, terutama di tengah dinamika global yang terjadi. Ia pun berharap proses pengisian dapat segera dipercepat, meski tetap mengakui bahwa keputusan akhir berada di tangan Presiden dan Menteri Luar Negeri.

“Tentunya pos-pos penting ini kalau bisa segera diisi,” ujar Utut di Kompleks Parlemen, Senin (14/4).

Ia menjelaskan proses penunjukan dubes umumnya dimulai dari pemerintah dengan pengajuan nama ke negara tujuan, menunggu persetujuan, lalu dilanjutkan dengan tahapan administratif dan konfirmasi DPR.

Utut juga menyampaikan Komisi I siap menjadwalkan proses uji kelayakan segera setelah menerima surat dari presiden dan Ketua DPR. “Kalau surat dari presiden hadir, surat dari Ketua DPR hadir, pasti segera kami jadwalkan,” katanya.