Ketua Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Utut Adianto, menegaskan pentingnya kesiapan Indonesia dalam menghadapi dinamika geopolitik global yang kian kompleks. Utut menyoroti urgensi kehadiran duta besar di negara-negara strategis seperti Amerika Serikat (AS) sebagai garda depan diplomasi Indonesia.
Menurut Utut, di tengah perubahan kebijakan ekonomi global, termasuk perang tarif yang kembali mencuat, posisi dubes RI untuk AS tidak sekadar bersifat simbolik, tetapi berperan vital dalam menjembatani komunikasi antarnegara serta menjaga kepentingan nasional.
“Perang tarif ini pasti ada dampaknya. Mitra kami Kementerian Luar Negeri, mudah-mudahan nanti Pak Menteri Luar Negeri Sugiono bisa menjelaskan sebaik-baiknya,” ujarnya dalam pernyataannya di Kompleks Parlemen, Senin (14/4).
Pernyataan ini disampaikan menyusul kekosongan posisi duta besar RI untuk Amerika Serikat yang telah berlangsung selama dua tahun. Dalam pandangan Utut, pengisian pos strategis ini menjadi langkah penting agar Indonesia tetap adaptif dan responsif dalam percaturan internasional.
Ia berharap Menteri Luar Negeri dapat memberikan penjelasan rinci terkait langkah-langkah yang akan diambil pemerintah untuk mengisi kekosongan tersebut. Terlebih, dengan adanya perubahan kebijakan di Amerika Serikat, komunikasi diplomatik yang aktif dan konstruktif dinilai sangat penting.
“Yang jelas baru Lebaran, kalau secara geopolitik ada perubahan, pergeseran, perang tarif ini pasti ada dampaknya,” kata Utut.
Utut berharap semangat positif dan kolaboratif antara legislatif dan eksekutif dalam merespons tantangan global. Menurutnya, diplomasi yang efektif tidak hanya bicara soal posisi, tapi tentang kehadiran aktif yang dapat membangun pengertian dan memperkuat kerja sama bilateral.
“Yang paling penting dari menjelaskan itu kan, bisa ke mitra di sana, pesan kita sampai, tapi tidak menyakiti,” jelasnya.
Komisi I DPR, lanjutnya, siap bekerja sama dengan Kementerian Luar Negeri untuk mempercepat proses penunjukan duta besar dan memastikan semua tahapan konstitusional berjalan dengan lancar.
“Ketika surat dari presiden sudah masuk, kami akan segera menindaklanjuti sesuai mekanisme uji kelayakan dan kepatutan. Kami menyadari urgensinya,” tegasnya.
Di tengah tantangan global yang dinamis, sinergi antara pemerintah dan parlemen menjadi modal penting untuk menjaga posisi Indonesia tetap kokoh di panggung internasional. Dan dalam semangat itu, pengisian pos dubes di negara strategis seperti AS bukan hanya soal diplomasi, tetapi soal kepemimpinan Indonesia dalam menjawab tantangan zaman dengan elegansi dan ketegasan.