Drama Inggris vs Slovakia menegangkan dan menyakitkan
Inggris mungkin lolos dalam pertandingan babak 16 besar Euro 2024 melawan Slovakia, tetapi mereka tidak akan senang dengan banyak aspek penampilan mereka. The Three Lions menang 2-1, namun hampir sepanjang laga normal, mereka terseok-seok di bibir jurang.
Pasukan Gareth Southgate nyaris tidak memberikan serangan apa pun sepanjang pertandingan, dengan tembakan tepat sasaran pertama mereka adalah gol penyeimbang Jude Bellingham pada menit ke-95.
Meskipun demikian, sang manajer lambat dalam melakukan perubahan. Southgate melakukan satu perubahan sekitar menit ke-65 dengan memasukkan Cole Palmer. Lalu memasukkan Ivan Toney pada menit ke-94.
Masuknya Toney tentu saja tampak seperti langkah putus asa dari Inggris, meskipun ia segera memainkan peran dalam kedua gol tersebut. Sang pemain sendiri tidak begitu senang dengan perlakuan yang diterimanya selama pertandingan.
Ivan Toney bermain lebih dari setengah jam dalam permainan tersebut, tetapi karena baru dimasukkan pada menit 94 sepertinya dia hanya akan beraksi sekitar 90 detik.
Berbicara kepada ITV, pelatih Inggris Gareth Southgate mengungkapkan bahwa ia tidak merasa timnya akan kalah di pertandingan tersebut. Namun, ia tidak menapik sang striker tidak senang ketika diminta masuk di masa tambahan waktu normal.
"Saya tidak menyangka hasil akhirnya akan seperti ini. Tidak diragukan lagi bahwa Ivan Toney merasa sangat kecewa ketika saya memasukkannya ketika waktu satu menit lagi tersisa. Tetapi saya pikir kami sudah berbaikan sekarang," kata Southgate
Southgate memberi apresiasi kepada Toney karena memberikan pengaruh besar pada gol kedua.
Inggris tertinggal dari Slovakia melalui aksi Ivan Schranz yang lolos dari kawalan dan memperdaya kiper Inggris Jordan Pickford pada menit 25. The Three Lions lolos dari maut di menit akhir setelah aksi lemparan ke dalam menemui kepala Marc Guehi dan bola sambungannya itu dieksekusi dengan tendangan salto Jude Bellingham sehingga pertandingan berlanjut ke extra time. Dan peran Toney menyala untuk gol kedua. Ia meneruskan bola dengan sundulan untuk Harry Kane yang akhirnya bisa menceploskan bola ke jaring Slovakia.
"Saya pikir jika Anda memasukkan pemain pengganti pada saat itu adalah lemparan dadu terakhir, dia bahkan mungkin tidak menyentuh bola. Saya sangat memahaminya, saya tidak suka menempatkan pemain di posisi itu. Tapi saya hanya merasa dia mungkin bisa menyebabkan sedikit kekacauan bagi lawan. Dia tampaknya tidak terlalu keberatan pada akhirnya," ucapnya.
Ini adalah penampilan pertama Ivan Toney di Euro 2024. Sebelum laga vs Slovakia, ia menjadi pemain pengganti yang tidak pernah mendapatkan menit bermain. Toney pun berharap dampak yang dia buat dalam pertandingan ini akan memberinya kesempatan lagi untuk tampil mengesankan di perempat final melawan Swiss.
Kemenangan 2-1 Inggris ini benar-benar mengaduk-aduk emosi fans Inggris. Setelah tegang dan putus asa sepanjang pertandingan, namun di detik terakhir cahaya kemenangan itu tiba-tiba menyala. Dan selanjutnya, fans Inggris mabuk dalam kebahagiaan besar.
Antara marah dan tabah
Pelatih Slovakia Francesco Calzona jelas tidak senang dengan kemenangan yang di depan mata, untuk membawa Slovakia mencetak sejarah menembus perempat final Piala Eropa, hangus begitu saja.
Francesco Calzona melupakan kekesalannya dengan bertengkar dengan wasit dan gelandang Inggris Declan Rice ketika laga usai.
Pada peluit akhir, Calzona yang frustrasi menghampiri dan mencoba berbicara dengan wasit Umut Meler ketika Rice tampak siap untuk melakukan intervensi, sehingga pelatih mendorongnya keluar.
Rice bereaksi dengan marah dan harus ditarik oleh rekan satu timnya untuk mencegah situasi semakin buruk.
Rice tertangkap kamera tampak menyebut Calzona "dasar bajingan botak".
Di balik drama itu, Calzona mencoba mengangkat dagunya setelah menelan kekalahan yang menyakitkan. Tidak ada penyesalan atas perfoma anak asuhnya, sebaliknya ia begitu bangga dengan mereka.
"Saya tidak punya kata-kata buruk untuk diucapkan karena kami memainkan pertandingan hebat melawan lawan yang berkandidat memenangkan semuanya. Tim saya menunjukkan banyak hal, kami sangat bagus, kami kebobolan sangat sedikit dan kami hampir lolos. Sayang sekali,” kata Calzona pada konferensi pers usai laga.
“Merupakan suatu kebanggaan melihat tim seperti kami menampilkan performa seperti itu. Saya hanya bisa mengatakan bahwa bagi saya merupakan kebanggaan besar melatih tim seperti itu. Grup yang fantastis, komitmen dan sikap yang unik. Saya cukup beruntung bisa bertemu orang-orang ini dan mereka memberi saya kepuasan yang luar biasa," ucapnya.
Calzona mengatakan bahwa hanya masalah detail yang menyebabkan kekalahan timnya, dan menekankan bahwa Slovakia bisa saja memperbesar keunggulan mereka setidaknya pada beberapa kesempatan.
“Kami bermain setara dengan semua orang di turnamen ini, selalu dengan mentalitas menyerang, kami menciptakan banyak peluang dan hari ini statistik menunjukkan bahwa kami memiliki tiga peluang bersih melawan tim yang menurut semua orang adalah salah satu favorit untuk memenangkan Euro, " kata Calzona.
“Yang saya tahu anak-anak sangat terpukul dengan hasil ini, sangat kecewa karena sudah merasakan lolos ke perempat final, saya bangga dengan mereka."
"Sayangnya, hanya dalam beberapa detik tersisa, semuanya lenyap. Namun inilah sepak bola, mari kita terima saja," Calzona mencoba tabah.(guardian,reuters)