Rusia peringatkan Drone AS di Laut Hitam bisa picu bentrok dengan NATO

Rusia mengatakan telah melihat peningkatan penerbangan pesawat tak berawak AS di Laut Hitam dan berjanji untuk meresponsnya. Kremlin memperingatkan bahwa operasi militer AS tersebut dapat mengarah pada “konfrontasi langsung” Rusia dengan NATO.

Hal ini terjadi lima hari setelah Kremlin menuduh Amerika Serikat bertanggung jawab atas serangan rudal Ukraina di semenanjung Krimea yang dianeksasi yang menewaskan empat orang, sebuah insiden yang membuat ketegangan meningkat.

Kementerian Pertahanan Rusia mencatat peningkatan jumlah kendaraan udara tak berawak strategis AS di perairan Laut Hitam dan menuduh Washington menggunakan penerbangan tersebut untuk membantu Ukraina menyerang sasaran Rusia.

“Ini menunjukkan meningkatnya keterlibatan Amerika Serikat dan negara-negara NATO dalam konflik di Ukraina yang berpihak pada rezim Kiev,” katanya.

“Penerbangan seperti itu melipatgandakan kemungkinan terjadinya insiden wilayah udara dengan pesawat Angkatan Udara dan Luar Angkasa Rusia, yang meningkatkan risiko konfrontasi langsung antara aliansi tersebut dan Rusia,” tambahnya.

Sementara itu, Menteri Pertahanan Andrei Belousov telah menginstruksikan tentara untuk mengajukan proposal mengenai langkah-langkah tanggapan operasional terhadap provokasi tersebut.

Amerika Serikat secara rutin melakukan penerbangan drone di atas Laut Hitam, operasi yang dikatakan dilakukan di wilayah udara netral dan sesuai dengan hukum internasional.

Pada bulan Maret 2023, Rusia mencegat drone MQ-9 Reaper AS di Laut Hitam, meningkatkan kekhawatiran akan konfrontasi langsung antara kedua kekuatan nuklir tersebut pada saat meningkatnya ketegangan terkait konflik Ukraina.(arabnews)