Elon Musk suka usil di X dengan mengunggah meme atau konten parodi yang 'provokatif'. Kali ini ulahnya dipersoalkan karena mengunggah ulang video kampanye Kamala Harris yang telah direkayasa. Ia pun dituduh oleh tim kampanye Harris menyebarkan 'kebohongan yang dimanipulasi'.
Musk membagikan video tersebut pada Jumat malam di situs media sosial X (sebelumnya Twitter). Video itu memiliki suara latar palsu, mungkin dibuat oleh AI, yang meniru suara Harris dengan mengatakan siapa pun yang mengkritiknya adalah "seksis dan rasis". Dalam video itu juga Harris mengatakan, "Saya dipilih karena saya adalah karyawan yang paling sesuai dengan keragaman."
Musk menambahkan komentarnya sendiri pada video tersebut dengan menyebutnya "luar biasa" di samping emoji tertawa. Tetapi ia tidak menandainya sebagai parodi. Video itu pun mengumpulkan lebih dari 128 juta penayangan di akunnya.
Sebagai tanggapan, Gavin Newsom, gubernur Demokrat California mengatakan ia akan segera menandatangani undang-undang yang melarang konten semacam itu yang ia sebut "ilegal".
Senator Demokrat Amy Klobuchar mengatakan bahwa Musk sendiri melanggar pedoman platform yang menyatakan pengguna tidak diperbolehkan untuk membagikan media sintetis, dimanipulasi, atau di luar konteks yang dapat menipu atau membingungkan orang dan menyebabkan kerugian dengan parodi atau sindiran yang diperbolehkan selama tidak "menyebabkan kebingungan yang signifikan tentang keaslian konten.
Juru bicara kampanye Harris juga memberikan pernyataan kepada Associated Press, dengan mengatakan: "Rakyat Amerika menginginkan kebebasan, kesempatan, dan keamanan nyata yang ditawarkan Wakil Presiden Harris; bukan kebohongan palsu dan dimanipulasi dari Elon Musk dan Donald Trump."
Musk menanggapi santai Newsom di halaman X pada Senin, dengan menulis, "Saya cek kepada otoritas dunia yang terkenal, Profesor Suggon Deeznutz, dan dia mengatakan parodi itu legal di Amerika." Ia menambahkan emoji mengangkat bahu disamping tulisannya itu.
Dia, pada saat berita ini ditulis, menyematkan balasannya di bagian atas profil X-nya. Musk juga secara terbuka mendukung calon presiden Partai Republik AS Donald Trump tetapi membantah laporan bahwa ia menyumbangkan sejumlah uang bulanan sebesar US$45 juta kepada Super PAC yang mendukung Trump.(ap,malaymail)