Setidaknya 30 orang dilaporkan tewas setelah gempa bumi dahsyat di Daerah Otonomi Tibet, China. Getaran juga terasa di Nepal dan hingga India.
Puluhan orang tewas setelah gempa berkekuatan 6,8 skala Richter mengguncang Himalaya pada Selasa pagi, dan puluhan lainnya terluka.
Media lokal Tiongkok melaporkan sedikitnya 36 korban tewas di dan sekitar kota Shigatse di Tibet, sementara getaran terasa di negara tetangga Nepal dan India.
"Seorang reporter mengetahui dari biro gempa Daerah Otonomi Tibet bahwa orang-orang tewas," kata kantor berita negara Xinhua, yang mencantumkan kota Changsuo, Quluo, dan Cuoguo di Kabupaten Dingri.
Laporan tersebut menambahkan bahwa gempa bumi, yang terjadi pada pukul 9:05 pagi waktu setempat, memiliki kedalaman episentrum 10 kilometer (6,2 mil), tetapi merevisi besarnya turun dari perkiraan sebelumnya sebesar 6,9.
Survei Geologi AS melaporkan gempa tersebut berkekuatan 7,1 skala Richter.
Pada pukul 10 pagi, "beberapa gempa susulan" telah tercatat, yang terbesar berkekuatan 4,4 skala Richter, tambah reporter Xinhua.
"Kabupaten Dingri dan daerah sekitarnya mengalami gempa yang sangat kuat, dan banyak bangunan di dekat episentrum runtuh," kata penyiar negara CCTV.
Rekaman video yang dilihat oleh kantor berita Reuters menunjukkan bangunan yang rusak dan bagian depan toko yang runtuh di kota-kota besar Shigatse dan Lhatse, dengan puing-puing berhamburan ke jalan.
Sebagai kota suci, Shigatse merupakan tempat tinggal Panchen Lama, salah satu tokoh terpenting dalam agama Buddha Tibet, yang otoritas spiritualnya berada di urutan kedua setelah Dalai Lama.
Getaran terasa di Nepal, India
Getaran terasa di ibu kota Nepal, Kathmandu, sekitar 400 km (250 mil) jauhnya, tempat penduduk berlarian dari rumah mereka.
"Kami merasakan gempa bumi yang sangat kuat, tetapi sejauh ini kami belum menerima laporan tentang cedera atau kehilangan fisik," kata Anoj Raj Ghimire, kepala distrik distrik Solukhumbu di Nepal.
"Kami telah memobilisasi polisi dan pasukan keamanan lainnya serta penduduk setempat untuk mengumpulkan informasi tentang kerusakan," tambahnya.
Getaran juga terasa di negara bagian Bihar di India utara, tetapi pejabat tidak melaporkan tanda-tanda kerusakan.
Gempa bumi biasa terjadi di wilayah pegunungan Himalaya, tetapi gempa hari Selasa adalah yang paling kuat yang tercatat dalam radius 200 kilometer dalam lima tahun terakhir, menurut Pusat Jaringan Gempa Bumi Tiongkok (CENC).
Gempa berkekuatan 7,8 skala Richter menewaskan sekitar 9.000 orang di Nepal pada tahun 2015.(dw)