Genosida berlanjut, serangan Israel di Gaza menewaskan 12 warga

12 warga Palestina, termasuk enam anak-anak, tewas dalam serangan Israel pada Rabu dini hari. Serangan itu menargetkan rumah-rumah dan kelompok-kelompok warga sipil di seluruh Jalur Gaza yang hancur akibat perang. Serangan ini menandangan bahwa genosida Israel terus berlanjut.

Di wilayah utara Gaza, delapan warga Palestina, termasuk enam anak-anak, tewas dalam serangan udara Israel di sebuah rumah keluarga Al-Najjar, menurut sumber medis.

Dua warga Palestina lainnya, seorang ayah dan putranya, tewas dalam serangan udara Israel di sebuah apartemen di kamp pengungsi Bureij, Jalur Gaza bagian tengah, sumber medis juga mengatakan kepada Anadolu.

Operasi penyelamatan terus berlanjut di daerah tersebut untuk mencari orang-orang hilang lainnya, menurut para saksi.

Di Jalur Gaza bagian selatan, sumber medis mengatakan kepada Anadolu bahwa dua warga Palestina tewas, termasuk seorang wanita, dalam serangan Israel terhadap sekelompok warga sipil di kota Khan Younis.

Serangan hari Rabu terjadi saat Israel terus menutup jalur penyeberangan Gaza untuk bantuan kemanusiaan sejak awal Maret, yang menyebabkan kekurangan pasokan makanan yang parah di wilayah yang dilanda perang itu.

Tentara Israel melancarkan operasi udara mendadak di Jalur Gaza pada 18 Maret, menewaskan hampir 800 orang dan melukai lebih dari 1.600 lainnya meskipun ada gencatan senjata dan perjanjian pertukaran tahanan yang berlaku pada bulan Januari.

Lebih dari 50.100 warga Palestina telah tewas, sebagian besar wanita dan anak-anak, dan lebih dari 113.700 orang terluka dalam serangan militer Israel yang brutal di Gaza sejak Oktober 2023.

Pengadilan Kriminal Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan November lalu untuk Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanannya Yoav Gallant atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.

Israel juga menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional atas perangnya di daerah kantong itu. (aa)