Rekaman seorang pria Palestina yang terluka diikat ke sebuah jip militer oleh tentara Israel memicu kemarahan internasional. Aksi keji itu dilakukan tentara Israel saat melakukan serangan di Tepi Barat.
Mujahed Azmi, warga kota Jenin, terlihat terikat di kap kendaraan saat melewati dua ambulans pada hari Sabtu, dalam video yang dibagikan di media sosial dan diverifikasi oleh Reuters.
Francesca Albanese, pelapor khusus PBB untuk wilayah pendudukan Palestina, menyebut insiden tersebut sebagai “aksi tameng manusia”.
“Sungguh menakjubkan bagaimana sebuah negara yang lahir 76 tahun lalu berhasil mengubah hukum internasional secara nyata,” tulisnya dalam sebuah postingan di X.
Tentara Israel mengatakan pasukannya ditembaki, yang menyebabkan baku tembak yang menyebabkan seorang tersangka terluka dan ditangkap.
Namun dikatakan bahwa tentara kemudian melanggar protokol militer. “Tersangka dibawa oleh pasukan sambil diikat di atas kendaraan,” kata Pasukan Pertahanan Israel (IDF) dalam sebuah pernyataan.
Militer mengatakan “perilaku pasukan dalam video insiden tersebut tidak sesuai dengan nilai-nilai” IDF dan bahwa insiden tersebut akan diselidiki dan ditangani.
Orang tersebut dipindahkan ke petugas medis untuk perawatan, kata militer.
Petugas kesehatan memastikan bahwa Azmi telah dibebaskan dan paramedis membawanya ke rumah sakit dan kemudian dibawa ke ruang operasi, Al Jazeera melaporkan.
Keluarga Azmi mengatakan dia terluka dalam penggerebekan, dan ketika kerabatnya meminta ambulans, tentara membawanya, mengikatnya di kap mesin, dan pergi.
Kekerasan di Tepi Barat, yang sudah terjadi sebelum perang Israel-Hamas di Gaza, semakin meningkat dengan seringnya serangan tentara terhadap kelompok militan, amukan pemukim Yahudi di desa-desa Palestina, dan serangan jalanan Palestina yang mematikan.
Dewan Hubungan Amerika-Islam (Cair), organisasi advokasi dan hak-hak sipil Muslim terbesar di Amerika Serikat, juga mengutuk insiden tersebut.
Direktur komunikasi nasional Cair Ibrahim Hooper mengatakan: “Pembantaian dan kejahatan perang Israel-AS harus dihentikan. Uang pembayar pajak Amerika tidak boleh digunakan untuk membunuh, melukai dan membuat kelaparan warga sipil yang tidak bersalah. Pemerintahan Biden harus mengakhiri keterlibatannya dalam genosida ini dan mulai mengakui kemanusiaan rakyat Palestina.”
Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant berangkat ke Washington pada hari Minggu untuk membahas fase selanjutnya dari perang Gaza dan meningkatnya permusuhan di perbatasan dengan Lebanon.
Israel pada hari Sabtu menewaskan sedikitnya 42 orang dalam serangan di dan sekitar Kota Gaza di utara daerah kantong tersebut, kata kantor media pemerintah yang dikelola Hamas.(inews)