close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Muhsin Hendricks
icon caption
Muhsin Hendricks
Peristiwa
Senin, 17 Februari 2025 20:33

Imam masjid komunitas gay Afrika Selatan ditembak mati

Polisi mengatakan motif pembunuhan itu tidak diketahui dan bahwa penyelidikan sedang berlangsung.
swipe

Muhsin Hendricks, imam yang mengelola sebuah masjid untuk komunitas LGBT di Afrika Selatan ditembak mati. Imam 58 tahun itu diserang ketika sedang berada di mobilnya di kota selatan Gqeberha, Sabtu (15/2). 

Sebuah video yang beredar menunjukkan detik-detik pembunuhan itu terjadi. Polisi pun mengonfirmasi keaslian video yang beredar luas tersebut di mana kendaraan yang ditumpangi Hendricks disergap.

"Dua tersangka tak dikenal dengan wajah tertutup keluar dari kendaraan dan mulai melepaskan beberapa tembakan ke kendaraan itu," kata kepolisian Eastern Cape dalam sebuah pernyataan.

"Kemudian mereka melarikan diri dari tempat kejadian, dan pengemudi melihat bahwa Hendricks, yang duduk di belakang kendaraan itu tertembak dan tewas."

Polisi mengatakan motif pembunuhan itu tidak diketahui dan bahwa penyelidikan sedang berlangsung.

Wakil Menteri Kehakiman Andries Nel mengatakan kepada media Afrika Selatan pada hari Senin bahwa polisi "mengejar" para pembunuh dan bahwa departemennya juga akan bekerja sama dengan Komisi Hak Asasi Manusia Afrika Selatan (SAHRC) dalam masalah ini.

Menurut beberapa kesaksian daring, Hendricks dibunuh setelah ia dilaporkan meresmikan sebuah pernikahan lesbian, meskipun hal ini belum dikonfirmasi secara resmi.

Asosiasi Lesbian, Gay, Biseksual, Trans, dan Interseks Internasional (ILGA) mengecam pembunuhan tersebut.

"Keluarga ILGA World sangat terkejut mendengar berita pembunuhan Muhsin Hendricks, dan meminta pihak berwenang untuk menyelidiki secara menyeluruh apa yang kami khawatirkan sebagai kejahatan kebencian," kata direktur eksekutif Julia Ehrt dalam sebuah pernyataan.

Hendricks menyatakan diri sebagai gay pada tahun 1996 dan pada tahun yang sama mendirikan The Inner Circle, sebuah organisasi yang menyediakan dukungan dan tempat yang aman bagi Muslim queer yang ingin mendamaikan iman dan seksualitas mereka. Ia kemudian mendirikan masjid Masjidul Ghurbaah yang inklusif di Wynberg dekat tempat kelahirannya di Cape Town.

Masjid tersebut menyediakan "tempat yang aman bagi Muslim queer dan perempuan yang terpinggirkan untuk menjalankan ajaran Islam", demikian pernyataan situs webnya.

Hendricks, subjek film dokumenter tahun 2022 berjudul "The Radical", sebelumnya menyinggung ancaman terhadapnya tetapi memilih untuk tidak menyewa pengawal dengan mengatakan kebutuhan untuk menjadi otentik "lebih besar daripada rasa takut untuk mati".

Dewan Peradilan Muslim telah mengutuk pembunuhan dan semua kekerasan terhadap komunitas LGBT, sambil menggarisbawahi ketidaksetujuannya yang mendalam dengan pandangan imam tersebut.

Afrika Selatan memiliki salah satu tingkat pembunuhan tertinggi di dunia, dengan sekitar 28.000 pembunuhan pada tahun hingga Februari 2024, menurut data polisi.(rfi)

img
Fitra Iskandar
Reporter
img
Fitra Iskandar
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan