Pengadilan Pakistan telah membebaskan mantan Perdana Menteri Imran Khan dan istrinya dari tuduhan pernikahan di luar hukum. Keputusan pembebasan tersebut terjadi sehari setelah partainya memenangkan lebih banyak kursi di parlemen.
"Imran Khan dan Bibi sahiba dibebaskan," pengacara Khan Naeem Panjutha memposting di X, menggunakan sebutan kehormatan untuk istri Khan, Bushra Khan, yang juga dikenal sebagai Bushra Bibi.
Partai Pakistan Tehreek-e-Insaf (PTI) yang mendukung Khan mengatakan tidak ada lagi kasus yang menunggu keputusan terhadap Khan, 71 tahun, yang harus menahannya di penjara setelah pembebasannya oleh pengadilan di ibu kota Islamabad.
Pasangan ini dijatuhi hukuman tujuh tahun penjara pada bulan Februari ketika pengadilan memutuskan mereka bersalah karena melanggar hukum Islam karena tidak mematuhi interval yang diwajibkan antara perceraian Bibi dari pernikahan sebelumnya dan pernikahannya dengan Khan.
Belum jelas apakah Khan dan Bibi, keduanya dipenjara, akan dibebaskan menyusul keputusan hari Sabtu tersebut.
Keempat hukuman penjara yang diterima Khan menjelang pemilu nasional bulan Februari kini telah dibatalkan atau ditangguhkan.
Pemimpin yang diperangi itu, yang dipenjara sejak Agustus, dibebaskan bulan ini dari tuduhan membocorkan rahasia negara. Dua hukuman lainnya telah ditangguhkan.
Namun pengadilan membatalkan jaminannya minggu lalu terkait kekerasan pada Mei 2023, di mana para pendukungnya menyerang instalasi militer untuk memprotes penangkapannya.
Belum jelas apakah Khan telah dikembalikan ke penjara dalam kasus tersebut untuk memenjarakannya.
Mr Khan disebutkan sebagai pihak yang dituduh dalam beberapa kasus lain, termasuk kekerasan terhadap negara.
Bibi adalah salah satu pihak yang dituduh atas setidaknya satu tuduhan lain yaitu pasangan tersebut menerima tanah sebagai suap dari pengembang real estate ketika Khan masih menjabat.
PTI memperingatkan bahwa menahannya di penjara meskipun ada keputusan pada hari Sabtu untuk memberikan jaminan pada hari Sabtu akan menyebabkan krisis politik lainnya.
Sementara kemenangan partai Khan semakin meningkatkan tekanan pada pemerintahan negara yang rapuh tersebut.