Seorang pria Wales menghilang selama sepekan sebelum akhirnya ditemukan. Ternyata ia tidak kemana-mana hanya di kamar tidurnya. Namun, saat ditemukan sudah tak bernyawa. Kematiannya itu terkait dengan keinginannya menyantap burger.
Barry Griffiths ditemukan di flatnya di Llandrindod Wells pada tanggal 4 Juli 2023. Pengadilan Pemeriksa Mayat Pontypridd mendengar bahwa polisi menemukan Griffiths, seorang "pria yang sangat tertutup", terbaring berpakaian lengkap di tempat tidurnya dengan darah di perutnya yang bengkak.
Darah ditemukan di seluruh flat tetapi ponsel, dompet, dan komputer Griffiths tidak tersentuh dan tidak ada tanda-tanda gangguan apa pun.
Hasil otopsi kemudian menetapkan bahwa Griffiths menderita satu luka tusuk.
Sersan Detektif Stephen Vaughan mengatakan kepada pemeriksaan bahwa ia datang ke tempat kejadian perkara dan meyakini bahwa itu adalah "kematian yang tidak dapat dijelaskan" tanpa ada indikasi bahwa Griffiths telah diserang.
"Setelah dipikir-pikir, saya mungkin seharusnya mendekat untuk memeriksa lukanya," Vaughan mengakui.
Vaughan kemudian mundur dari penyelidikan dan Kepala Inspektur Detektif Jonathan Rees memimpin penyelidikan.
Penyebab kematian ditetapkan sebagai kehilangan darah akibat luka akibat benda tajam setelah ahli patologi dari Departemen Dalam Negeri, Dr. Richard Jones meninjau otopsi awal dan foto-foto dari tempat kejadian perkara.
Rees mengatakan dalam sidang tersebut: "Pikiran saya mendukung bahwa luka tersebut disebabkan oleh kecelakaan yang hanya melibatkan Tn. Griffiths. Laci bawah lemari pembeku dibiarkan terbuka dan ditarik ke depan agar dapat mengambil makanan.
"Di meja dapur yang berdekatan dengan lemari pembeku terdapat dua burger mentah, pisau, dan serbet teh."
"Luka di perut kira-kira setinggi permukaan dapur. Hipotesis saya saat itu adalah Tn. Griffiths mencoba memisahkan burger beku menggunakan pisau."
Rees menambahkan bahwa darah Griffiths ditemukan di ujung pisau dapur, setelah awalnya secara keliru diidentifikasi sebagai cokelat, Western Telegraph melaporkan.
Petugas forensik daerah Patricia Morgan memutuskan bahwa kematian tersebut tidak disengaja dan mengatakan bahwa Griffiths telah meninggal selama beberapa hari akibat satu luka tusuk yang dikombinasikan dengan kondisi koroner yang sudah ada, seraya mencatat bahwa ia menjalani "kehidupan yang relatif tertutup dengan kontak terbatas dengan orang lain".
Ia berterima kasih kepada anggota keluarga karena telah menghadiri pemeriksaan tersebut, dengan mengatakan kepada mereka: "Saya menghargai bukti yang sulit didengar dan traumatis."
"Terima kasih atas kesabaran Anda selama penyelidikan berlangsung. Saya menyampaikan belasungkawa saya pada saat yang sulit ini."
Kematiannya pun ditetapkan sebagai kecelakaan. Petugas yang memeriksa mayat menyimpulkan bahwa ia kemungkinan mengalami kecelakaan dan tertusuk saat mencoba memisahkan dua roti burger beku dengan pisau.(nzherald)
