close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Perdana Menteri Jepang Shigeru Ishiba (tengah) menghadiri sesi parlemen khusus majelis rendah sebelum pemungutan suara parlemen untuk pemimpin baru di Tokyo, Jepang, 11 November 2024. /CFP
icon caption
Perdana Menteri Jepang Shigeru Ishiba (tengah) menghadiri sesi parlemen khusus majelis rendah sebelum pemungutan suara parlemen untuk pemimpin baru di Tokyo, Jepang, 11 November 2024. /CFP
Peristiwa
Senin, 11 November 2024 17:02

Ishiba terpilih kembali sebagai PM Jepang

Ishiba menjabat sebagai perdana menteri ke-102 negara itu pada awal Oktober dan segera mengadakan pemilihan umum dadakan.
swipe

Pemimpin Partai Demokrat Liberal (LDP) Jepang Shigeru Ishiba terpilih kembali sebagai perdana menteri negara itu, Senin (11/11). Ia memperoleh suara terbanyak di kedua majelis Parlemen Jepang.

Parlemen, atau Diet, mengadakan sidang luar biasa pada hari Senin sore ini untuk memilih perdana menteri. Karena koalisi yang berkuasa dari LDP dan Komeito kehilangan mayoritas yang telah lama dipegangnya dalam pemilihan umum bulan lalu, pemungutan suara tersebut mengalami putaran kedua antara Ishiba dan pemimpin oposisi utama Partai Demokrat Konstitusional, Yoshihiko Noda.

Dalam pemungutan suara putaran kedua di DPR, Ishiba yang berusia 67 tahun memperoleh 221 suara, mengungguli Noda untuk menjadi perdana menteri ke-103 negara itu meskipun tidak mencapai ambang batas mayoritas 233.

Ia kemudian akan dilantik secara resmi dalam sebuah upacara di Istana Kekaisaran dan mengadakan konferensi pers di malam hari.

Ishiba menjabat sebagai perdana menteri ke-102 negara itu pada awal Oktober dan segera mengadakan pemilihan umum dadakan, yang bertujuan untuk memperkuat posisinya. Namun, alih-alih mandat yang diperkuat, ia menghadapi kemunduran yang signifikan karena para pemilih, yang frustrasi dengan meningkatnya inflasi dan skandal dana gelap, memberikan blok penguasa itu kinerja terburuknya sejak 2009.

LDP dan Komeito memperoleh 215 dari 465 kursi di majelis parlemen yang kuat, di bawah 233 kursi yang dibutuhkan untuk mayoritas. LDP sendiri memenangkan 191 kursi, jauh lebih sedikit dari 247 kursi yang dimilikinya sebelum pemilihan.

Sebaliknya, oposisi utama, Partai Demokrat Konstitusional, secara signifikan meningkatkan perwakilannya, meningkat dari 98 kursi sebelum pemilihan menjadi 148 kursi.(ctgn)

img
Fitra Iskandar
Reporter
img
Fitra Iskandar
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan