close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
RS Indonesia di Gaza. Foto:Reuters
icon caption
RS Indonesia di Gaza. Foto:Reuters
Peristiwa
Kamis, 10 Oktober 2024 22:01

Relawan RS Indonesia laporkan Israel perintahkan warga mengungsi lalu menembaki mereka

RS Indonesia beroperasi sebagian sebelum perintah evakuasi hari Minggu.
swipe

Israel terus menunjukkan kebrutalannya di tengah kecaman dunia internasional. Laporan terbaru menyebutkan bahwa warga Palestina yang melarikan diri dari Gaza Utara karena diperintah militer Israel, justru ditembaki saat mengungsi. 

Pasukan Israel mengeluarkan perintah evakuasi pada Minggu pagi untuk sebagian besar wilayah Gaza utara dan menginstruksikan penduduk untuk mencari perlindungan di "zona aman" yang penuh sesak di wilayah selatan Al-Mawasi, menjelang serangan darat dan udara baru.

Rumah Sakit Indonesia di Gaza utara, yang didanai oleh LSM Indonesia Medical Emergency Rescue Committee, atau MER-C, termasuk di antara pusat medis yang diperintahkan untuk dievakuasi.

Relawan MER-C mengatakan orang-orang yang mencoba melarikan diri menjadi sasaran pasukan Israel di rute yang ditetapkan sebagai zona kemanusiaan.

"Kami memiliki relawan Indonesia di sana, dan ketika mereka melapor kepada kami, kami dapat mendengar suara tembakan senjata secara sporadis saat orang-orang mulai mengungsi ke selatan," kata Sarbini Abdul Murad, ketua dewan pengawas MER-C di Jakarta, kepada Arab News.

 “Apa yang dilakukan Israel sama saja seperti awal perang mereka di Gaza, meminta warga untuk mengungsi sesuai perintah militer, tetapi menembaki mereka saat mengungsi,” katanya. “Sekarang sama saja, mereka mengeluarkan rute yang ditentukan untuk evakuasi tetapi menembaki orang-orang di perjalanan.”

RS Indonesia beroperasi sebagian sebelum perintah evakuasi hari Minggu. Lebih dari dua lusin pasien masih dirawat oleh sekitar 40 tenaga medis yang memilih untuk tetap tinggal.

“Tenaga kesehatan masih ada di sana meskipun mereka juga diperintahkan untuk meninggalkan rumah sakit. Mereka melakukannya demi kemanusiaan, karena banyak warga juga yang bertahan, menolak untuk dievakuasi,” kata Murad.

“Banyak orang juga dalam kondisi kritis, jadi tenaga kesehatan tetap bertahan karena mereka sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Semua pasien yang dirawat adalah korban serangan Israel.”

Puluhan orang dilaporkan tewas dan terluka di Gaza utara minggu ini, ketika Israel melancarkan serangan baru, yang katanya ditujukan untuk mencegah pejuang Palestina berkumpul kembali di daerah tersebut.

“Israel tidak menepati janjinya. Ketika mereka mengeluarkan perintah evakuasi, tertulis pula bahwa akan ada jalur kemanusiaan … tetapi pada kenyataannya, Israel menembak dan mengebom para pengungsi yang sedang mengungsi,” kata Fikri Rofiul Haq, relawan MER-C di rumah sakit Indonesia, dalam pesan audio yang dibagikan di media sosial.

“Israel juga mengancam bahwa siapa pun yang tinggal di rumah sakit akan dibunuh atau ditangkap … Israel menghancurkan semua fasilitas kesehatan di Gaza utara, karena hanya ada tiga rumah sakit yang berfungsi.”

Sekitar 400.000 orang terjebak di Gaza utara, tulis Philippe Lazzarini, kepala badan bantuan PBB untuk Palestina, UNRWA, di X pada hari Rabu.

Ia mengatakan banyak yang menolak untuk pergi “karena mereka tahu betul bahwa tidak ada tempat di Gaza yang aman.”

Lebih dari setahun sejak Israel melancarkan perangnya di Gaza, militernya telah menewaskan sedikitnya 42.000 orang dan melukai lebih dari 97.000 orang. Jumlah korban tewas sebenarnya dikhawatirkan jauh lebih tinggi, dengan perkiraan yang diterbitkan oleh jurnal medis The Lancet menunjukkan bahwa pada bulan Juli jumlahnya bisa mencapai lebih dari 186.000.(arabnews)

img
Fitra Iskandar
Reporter
img
Fitra Iskandar
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan