close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ahmed Al Kaf. Foto: Twitter
icon caption
Ahmed Al Kaf. Foto: Twitter
Peristiwa
Sabtu, 12 Oktober 2024 08:21

Jepang sudah khatam keculasan wasit Timur-Tengah, Indonesia baru kenalan

Perasaannya campur aduk, antara jengkel, marah dan kecewa melihat kinerja wasit Ahmed Al Kaf.
swipe

Pemandangan di Stadion Nasional Bahrain Jumat dini hari (11/10) membuat hati publik sepakbola Indonesia mendadak sesak. Perasaannya campur aduk, antara jengkel, marah dan kecewa melihat kinerja wasit Ahmed Al Kaf yang terlalu terang-terangan memihak tuan rumah dan merugikan timnas Indonesia.

Wasit asal Oman itu sepanjang pertandingan kerap menunjukkan sikap keras terhadap pemain Indonesia, dan sangat permisif dengan pelanggaran yang dilakukan para pemain Bahrain. Klimaksnya, ketika Indonesia unggul 2-1, wasit terus memperpanjang waktu melebihi penambahan waktu yang seharusnya. Dari enam menit menjadi sembilan menit. Bahrain pun mencetak gol, dan kedudukan menjadi imbang 2-2. Wasit plontos itu kemudian meniup pluit panjang. 

Pengalaman pahit dari kepemimpinan wasit memang bukan satu kali saja dirasakan timnas Indonesia. Sebelumnya, ketika Piala Asia lalu, Indonesia juga dikerjai wasit saat melawan Qatar. Ada penalti yang kontroversial, dan kartu merah Ivar Jenner yang sama sekali tidak berdasar. 

Publik pun akhirnya berasumsi bahwa tim Timur Tengah sering melakukan pekerjaan kotor untuk menang. Pemainnya banyak drama di lapangan, dan wasit dari kawasan itu terkenal berat sebelah.

Indonesia mungkin baru setahun belakang ini terkaget-kaget dengan pengalaman berlaga menghadapi tim Timur Tengah. Maklum, sebelumnya Garuda hanya 'bergaul' di tataran ASEAN dan jarang memainkan pertandingan penting melawan tim dari Arab.

Jika sebelum era Shin Tae-yong setahun terakhir ini Indonesia seperti tidak pernah memiliki masalah dengan entitas sepakbola Timur-Tengah, itu mungkin karena memang tanpa bermain kotor pun Indonesia mudah ditaklukkan. Tapi lain cerita saat ini. Ketika kekuatan timnas Merah-Putih menjadi setara dengan kekuatan sepakbola di negara-negara Timur-Tengah, tim seperti Qatar dan Bahrain baru melakukan pekerjaan kotornya. Curang untuk menang.
  
Di hari yang sama saat Indonesia ditahan imbang 2-2 oleh Bahrain, Jepang melakoni laga tandang menghadapi Arab Saudi. Tapi kali ini orang-orang bola di Negeri Sakura sepertinya bisa bernafas lega. Mereka happy karena wasitnya tidak berasal dari Timur Tengah.  

Setidaknya itu ditunjukkan oleh salah satu media berbahasa Jepang, Soccerdigestweb. Seperti Indonesia, yang membicarakan wasit pascapertandingan, website itu menyinggung juga secara khusus soal wasit dalam kemenangan Jepang 2-0 atas Arab Saudi. 

Jepang memang beruntung. Saat menghadapi Arab Saudi, Federasi Sepakbola Asia menurunkan wasit asal Korea Selatan  Jong-Hyeok Kim, alih-alih wasit dari Timur-Tengah. Wasit itu dianggap memimpin pertandingan dengan baik.

Dalam pertandingan ini, wasit asal Korea menjadi perbincangan hangat publik sepakbola Jepang karena bersikap adil kepada kedua tim dan konsisten tidak melakukan banyak pelanggaran. 

"Anda dapat mempercayai wasit hari ini," Ryohei Hayashi, komentator DAZN, sebuah media broadcasting olahraga Jepang. 

Karena sering dikerjai wasit Timur-Tengah di masa lalu mereka sampai memiliki sebutan sendiri yang bernada sindiran terhadap wasit Timur-Tengah yakni 'pluit Timur-Tengah'.  

Pemain timnas Jepang era 2006-2010 Hisato Sato menambahkan, "Jika itu adalah 'peluit tradisional Timur-Tengah', pasti akan dibunyikan." 

Di media sosial juga banyak netizen Jepang komentar seperti, "Hari ini kamu tidak mengambil wasit haha", "Kamu lupa peluitnya haha", "Bagus karena konsisten", "Wasit sangat serius, sungguh luar biasa", "Wasit hari ini tidak terlihat seperti Asia", "Hari ini.Saya pikir saya akan menjadi penggemar wasit ini."

"Jika berbicara tentang pertandingan di Timur Tengah, Anda pasti akan menderita karena panas terik dan penilaian wasit (yang disebut peluit Timur Tengah), tapi kali ini hampir tidak ada juri yang tidak bisa dijelaskan," ulas Soccer Digest Web.

"Jika wasit bertindak buruk, pertandingan itu sendiri akan hancur. Ada banyak kasus seperti itu di masa lalu, jadi saya memiliki kesan yang baik tentang kepemimpinan Kim Jeong-Hyuk. Saya tidak tahu bagaimana perasaan para pemain yang berjuang di lapangan, tapi menurut saya penonton hampir tidak merasakan tekanan dari peluit wasit," tambah media itu.

"Tingkah laku Kim Jeong-hyuk patut dipuji karena membuat pertandingan berjalan lancar. Yang terpenting, sungguh luar biasa bahwa hal itu tidak terlihat buruk. Anda bisa menyebutnya MVP tanpa tanda jasa," puji media itu.

Ulasan positif soal wasit dari media Jepang ini bisa dimaklumi karena mereka juga merasa sering dikerjai ketika menghadapi tim dari Timur-Tengah, seperti yang disentil eks striker timnas Jepang Hisato Sato itu. 

Jika publik Indonesia sedang syok-syoknya, orang bola Jepang, memang sudah khatam soal karakter tim Timur Tengah; Banyak drama, dan wasitnya culas. Seorang netizen Jepang mengonfirmasinya di unggahan di media sosial. 

“Masyarakat Indonesia kini sudah sampai pada titik di mana mereka bisa merasakan serunya Timur Tengah. Saya ingin Anda menikmati sepenuhnya,” ujar netizen Jepang di sebuah kolom komentar di konten YouTube terkait laga Bahrain vs Indonesia.

“Semua orang di Indonesia, selamat datang di AFC yang sebenarnya. Inilah 'peluit Timur Tengah' yang diterima Jepang setiap saat. Jika Anda bisa menikmatinya, Anda akan menjadi anggota tetap negara-negara peserta Piala Dunia,” tulis suporter Jepang lainnya.

img
Fitra Iskandar
Reporter
img
Fitra Iskandar
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan