Indonesia mengakhiri laga melawan Bahrain dengan gemuruh perayaan suporter, setelah dipastikan menyegel kemenangan 1-0 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Rabu (25/3). Dalam laga ini Joey Pelupessy menikmati debut indahnya bersama Garuda dan di hadapan 70 ribu penonton.
Dengan kemenangan itu, asa Indonesia untuk terus merebut satu tempat ke Piala Dunia 2026 masih menyala.Situasi yang sangat disyukuri Pelupessy yang dipercaya Patrick Kluivert bermain penuh.
"Dengan tujuh puluh ribu orang di tribun, itu seperti 'rumah sakit jiwa', dalam arti kata yang terbaik," katanya dalam sebuah wawancara dengan Langs de Lijn en Omstreken. "Kami melakukan putaran kehormatan sekitar tiga puluh menit, saya rasa sekitar 45 menit."
Bagi mantan gelandang Heracles Almelo dan FC Groningen, antara lain, ini adalah perjalanan yang tidak akan pernah terlupakan. "Begitu banyak kesan, sejak saya diizinkan berada di tim. Semuanya menunjukkan betapa besarnya sepak bola di sini. Jika Anda pergi ke tempat lain di hotel, ada banyak orang yang menunggu di balik pita bersama petugas keamanan dan polisi," kesan pemain 31 tahun itu.
Romeny menjadi penentu kemenangan dalam duel dengan Bahrain, mencetak gol keduanya dalam dua pertandingan. Seperti dikutip ESPN, Romeny mengaku takjub dengan atmosfir SUGBK.
"Suasana di sini tidak normal dan ini berdampak pada orang-orang," kata pemain Oxford United itu kepada ESPN.
“Pada akhirnya, ini semua tentang kemenangan dan kami tahu betapa pentingnya kemenangan bagi seluruh negara.”
Romeny bermain di Indonesia untuk pertama kalinya dan harus terbiasa dengan panas dan suasananya. "Tidak normal. Aku belum pernah mengalami hal seperti ini sebelumnya."
Mantan pemain FC Emmen dan FC Utrecht sangat terkesan dengan antusiasme suporter timnas Indonesia.
"Suasana di sini, apa yang terjadi pada orang-orang, sungguh aneh. Itu adalah malam yang indah," kata Romeny setelah kejadian itu. "Mencapai Piala Dunia adalah pencapaian tertinggi yang dapat diraih. Betapa hebatnya bagi Indonesia dan semua anak-anak karena dapat menyaksikan Piala Dunia. Itulah tujuan kami melakukannya."
Romeny juga terkesan dengan semangat para fans Indonesia. "Suasananya tidak normal. Saya belum pernah mengalami hal seperti ini. Jika Anda sesekali melihat penonton, apa yang mereka lakukan terhadap orang-orang, itu lebih dari sekadar sepak bola. Itu lebih dari sekadar permainan, sungguh fantastis," kata Romeny.
Dalam konferensi pers usai laga, Romeny mengungkapkan bahwa ia mendedikasikan golnya untuk neneknya. "Saya bilang ke ibu saya, setiap gol yang saya buat, akan saya persembahkan untuk nenek saya. Dialah alasan saya ada di sini. Dan saya tahu dia akan sangat bangga jika dia bisa mengalami semua momen ini," ungkap Ole.
Sementara, Kluivert menikmati suasana saat pertandingan kandang pertamanya sebagai pelatih nasional Indonesia, di Jakarta. "Itu sungguh luar biasa. Orang-orang begitu bersemangat. Sungguh menyenangkan melihatnya. Kemudian membukukan kemenangan penting adalah hal yang fantastis."
Dengan dua pertandingan grup tersisa, Indonesia berada di posisi keempat grup. Tempat itu memberikan hak untuk play-off dalam seri kualifikasi Piala Dunia.
"Mimpi itu masih sangat hidup. Untungnya, sekarang kami memiliki waktu istirahat dan pada bulan Juni kami akan melanjutkan perjalanan dengan Tiongkok dan Jepang," pungkas Kluivert.
"Kami punya waktu untuk memperbaiki semuanya dengan lebih baik," ujar Kluivert dalam konferensi pers.