Wartawan Italia Cecilia Sala dibebaskan setelah tiga minggu di penjara Iran. Kepastian itu diumumkan kantor Perdana Menteri Giorgia Meloni pada hari Rabu (8/1).
Sala, 29 tahun, bekerja dengan visa jurnalistik biasa saat ia ditahan di Teheran pada 19 Desember, dengan tuduhan "melanggar hukum Republik Islam".
Ia ditahan tiga hari setelah pengusaha Iran Mohammad Abedini ditangkap di Milan berdasarkan surat perintah AS karena diduga memasok suku cadang pesawat nirawak yang menurut Washington digunakan dalam serangan tahun 2024 yang menewaskan tiga anggota angkatan bersenjata AS di Yordania.
Iran membantah terlibat dalam serangan itu dan menepis tuduhan bahwa Iran menahan Sala untuk menekan Italia agar membebaskan Abedini.
Pernyataan Italia mengatakan bahwa Sala, yang telah ditahan dalam sel isolasi di penjara Evin yang terkenal di Teheran, dibebaskan "berkat kerja keras di saluran diplomatik dan intelijen". Pernyataan itu tidak menyebutkan kasus Abedini.
"Saya ingin menyampaikan rasa terima kasih saya kepada semua orang yang membantu mewujudkan kepulangan Cecilia," kata Meloni di X. Ia diharapkan untuk menyambut Sala secara langsung saat tiba di Roma pada Rabu malam.
Abedini tetap berada di penjara Milan pada hari Rabu, dengan pengadilan akan memutuskan minggu depan atas permintaannya untuk dibebaskan ke tahanan rumah sebelum proses ekstradisi ke Amerika Serikat.
"Untuk saat ini, posisi Abedini tetap tidak berubah," jaksa Milan Francesca Nanni mengatakan kepada wartawan.
Sala bekerja untuk surat kabar Il Foglio dan perusahaan podcast Chora Media. Ayahnya Renato Sala mengatakan dia diliputi emosi ketika mendengar bahwa Sala akan pulang.
"Saya hanya menangis tiga kali dalam hidup saya," katanya.
"Selama periode ini, saya mendapat kesan bahwa permainan catur sedang dimainkan, tetapi ada lebih dari dua pemain," tambahnya.
Pembebasan Sala yang cepat merupakan kemenangan diplomatik yang jelas bagi Meloni, yang khawatir kasus tersebut akan berlarut-larut.(brisbanetimes)