close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Kapal Pendekar. Foto: Ist
icon caption
Kapal Pendekar. Foto: Ist
Peristiwa
Senin, 26 Agustus 2024 15:55

Kapal perang Malaysia tenggelam di Laut China Selatan

Menurut laporan media lokal, Pendekar dibangun di galangan kapal Swedia dan diluncurkan pada November 1978.
swipe

Sebuah kapal perang Malaysia tenggelam di Laut Cina Selatan setelah mengalami "banjir parah". Dinas Angkatan laut Malaysia mengungkapkan bahwa kapal itu mengalami kebocoran pada hari Minggu (25/8).

KD Pendekar, kapal rudal Angkatan Laut Kerajaan Malaysia yang dipersenjatai dengan senjata dan rudal, mengalami kebocoran dan banjir pada Minggu siang hari waktu setempat. Kapal sedang berada di tenggara Tanjung Penyusop di pantai tenggara Johor, salah satu negara bagian yang terletak di selatan Semenanjung Melayu.

Kapal itu tenggelam sepenuhnya pada pukul 3:54 sore setelah operasi penyelamatan yang berhasil terhadap seluruh 39 awak kapal. "Tidak ada korban luka yang dilaporkan," kata angkatan laut Malaysia dalam sebuah pernyataan. Para pelaut selamat dan kemudian ditempatkan di KD Sultan Ismail, sebuah pangkalan angkatan laut di Tanjung Pengelih, Johor.

Menurut laporan media lokal, Pendekar dibangun di galangan kapal Swedia dan diluncurkan pada November 1978 sebelum ditugaskan pada Juli 1979. Kapal ini memiliki panjang 143 kaki dan bobot mati 268 ton dengan "daya tembak serbaguna" terhadap target di laut dan udara.

Laut Cina Selatan adalah salah satu perairan yang disengketakan di kawasan Indo-Pasifik, tempat Cina memiliki sengketa maritim dengan negara-negara tetangga seperti Filipina, Vietnam, Indonesia, Malaysia, Brunei, dan Taiwan.

Angkatan Laut Malaysia mengatakan kapal perang itu diyakini menabrak objek bawah air saat menjalankan tugas operasional. Banjir awalnya terdeteksi di ruang mesin, yang menyebar dengan cepat dan menjadi tidak terkendali. Upaya awak kapal untuk mengendalikan kebocoran dan menstabilkan kapal tidak berhasil.

Gambar yang beredar di media sosial menunjukkan Pendekar kemasukan air saat awak kapal dievakuasi. Upaya penyelamatan kapal perang melalui operasi penyelamatan masih berlangsung, dan badan investigasi khusus akan dibentuk untuk mengidentifikasi penyebab insiden tersebut.

Angkatan Laut Kerajaan Malaysia menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Badan Penegakan Hukum Maritim Malaysia, kepolisian, dan masyarakat maritim setempat atas tindakan cepat mereka dalam memberikan bantuan kepada insiden tersebut. Sementara itu, pihaknya mengimbau masyarakat untuk tidak berspekulasi tentang insiden tersebut.

Kapal Pendekar Malaysia bukanlah kapal perang pertama yang tercatat dalam insiden di Laut Cina Selatan. USS Connecticut, salah satu dari tiga kapal selam serang cepat bertenaga nuklir kelas Seawolf milik Angkatan Laut Amerika Serikat, kandas di gunung laut di wilayah tersebut saat berlayar dengan kecepatan tinggi pada 2 Oktober 2021.

Kapal selam itu berlabuh di Galangan Kapal Angkatan Laut Puget Sound di Negara Bagian Washington untuk diperbaiki pada 12 Juli 2023. Investigasi Angkatan Laut menyimpulkan bahwa insiden itu "disebabkan oleh akumulasi kesalahan dan kelalaian dalam perencanaan navigasi, pelaksanaan tim pengawas, dan manajemen risiko."(newsweek)

img
Fitra Iskandar
Reporter
img
Fitra Iskandar
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan