close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Julian Assange.
icon caption
Julian Assange.
Peristiwa
Selasa, 25 Juni 2024 16:32

Rencana pendiri Wikileaks Julian Assange setelah bebas dari penjara

Pendiri Wikileaks Julian Assange kembali ke negara asalnya Australia setelah lima tahun mendekam di Penjara Keamanan Tinggi Belmarsh London.
swipe

Sebuah pesawat yang diyakini membawa pendiri Wikileaks Julian Assange mendarat pada Selasa di Bangkok, Thailand. “Julian Assange bebas,” kata WikiLeaks dalam pernyataan yang diposting ke media sosial pada Selasa pagi.

Sebelumnya, Assange difoto menaiki pesawat pribadi di Inggris setelah ia mencapai kesepakatan dengan jaksa di Amerika Serikat untuk mengaku bersalah atas satu tuduhan kejahatan.

Assange pada Senin pagi keluar dari Penjara Keamanan Tinggi Belmarsh London setelah lebih dari lima tahun berada di penjara tersebut, kata WikiLeaks. Dia menghabiskan 1.901 hari di sana, kata kelompok itu.

"Dia diberikan jaminan oleh Pengadilan Tinggi di London dan dibebaskan di bandara Stansted pada sore hari, lalu dia naik pesawat dan berangkat dari Inggris," kata WikiLeaks.

Assange diperkirakan akan singgah di Thailand sebelum melanjutkan perjalanan ke negara asalnya, Australia.

Dokumen pengadilan yang diajukan oleh Departemen Kehakiman AS menunjukkan Assange dijadwalkan hadir di pengadilan federal untuk mengaku bersalah atas tuduhan Undang-Undang Spionase yang berkonspirasi untuk memperoleh dan menyebarkan informasi rahasia pertahanan nasional secara tidak sah.

Hal ini menyusul publikasi ratusan ribu dokumen yang bocor terkait perang Afghanistan dan Irak.

Dia akan kembali ke negara asalnya Australia setelah pembelaan dan hukumannya, yang dijadwalkan pada Rabu pagi waktu setempat di Kepulauan Mariana, negara persemakmuran AS di Pasifik Barat.

Berbicara mengenai pembebasan Assange, Perdana Menteri Australia Anthony Albanese mengatakan kepada parlemen negara itu pada hari Selasa untuk membawanya pulang ke Australia.

“Saya sudah sangat jelas, baik sebagai pemimpin Partai Buruh maupun oposisi, dan juga sebagai perdana menteri bahwa – terlepas dari pandangan masyarakat mengenai aktivitas Assange – kasus ini telah berlarut-larut terlalu lama. Tidak ada manfaat apa pun dari penahanannya yang terus berlanjut dan kami ingin dia dibawa pulang ke Australia,” kata Albanese.

Albanese menambahkan bahwa kekuatan diplomatik Australia telah terlibat dan mengadvokasi kepentingan Australia menggunakan semua saluran yang tepat untuk mendukung hasil yang positif. Peran itu  ia ambil sejak terpilih sebagai perdana menteri pada tahun 2022.

“Saya akan menyampaikan lebih banyak hal ketika proses hukum ini telah selesai, yang saya harap akan segera selesai, dan saya akan melaporkannya sebagaimana mestinya pada saat itu,” paparnya.

"Terima kasih kepada semua yang mendukung kami, berjuang untuk kami, dan tetap berkomitmen penuh dalam memperjuangkan kebebasannya," ungkap pernyataan WikiLeaks.

“Setelah lebih dari lima tahun di sel berukuran 2×3 meter, terisolasi 23 jam sehari, dia segera bertemu kembali dengan istrinya Stella Assange, dan anak-anak mereka, yang hanya mengenal ayah mereka dari balik jeruji besi," lanjut pernyataan itu.

“WikiLeaks menerbitkan kisah-kisah terobosan mengenai korupsi pemerintah dan pelanggaran hak asasi manusia, meminta pertanggungjawaban pihak yang berkuasa atas tindakan mereka. Sebagai pemimpin redaksi, Julian membayar mahal prinsip-prinsip ini, dan hak masyarakat untuk mengetahui."

“Saat dia kembali ke Australia, kami berterima kasih kepada semua orang yang mendukung kami, berjuang untuk kami, dan tetap berkomitmen penuh dalam memperjuangkan kebebasannya. Kebebasan Julian adalah kebebasan kita,” jelas pernyataan tersebut.

img
Fitra Iskandar
Reporter
img
Fitra Iskandar
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Berita Terkait

Bagikan :
×
cari
bagikan