Setidaknya 50 orang tewas dalam kecelakaan bus yang mengerikan di Guatemala. Tragedi itu terjadi pada Senin dini hari, 10 Februari, ketika sebuah bus jatuh dari Jembatan Belice setelah bertabrakan dengan dua kendaraan.
Bus itu berangkat dari Progreso dan jatuh 115 kaki ke jurang yang terkontaminasi limbah setelah menabrak pembatas pengaman dari logam.
Bus tersebut membawa lebih dari 70 penumpang saat kecelakaan terjadi. Bus tersebut mendarat terbalik dan setengah tenggelam di sungai, menjebak korban selamat di dalamnya.
Wali Kota Guatemala City Ricardo Quinonez segera mengirim layanan darurat ke lokasi kejadian dan memerintahkan polisi lalu lintas untuk menyiapkan rute alternatif.
Benemerito Cuerpo Voluntario de Bomberos de Guatemala melakukan operasi penyelamatan, yang memakan waktu lebih dari enam setengah jam untuk mengevakuasi jenazah.
Presiden Guatemala Bernardo Arevalo menyampaikan belasungkawa melalui media sosial, menyebut insiden itu sebagai "tragedi."
"Saya menyampaikan solidaritas kepada keluarga korban yang terbangun hari ini dengan berita yang memilukan. Penderitaan mereka adalah penderitaan saya," katanya.
Presiden telah mengerahkan personel Angkatan Darat Nasional dan CONRED untuk membantu di lokasi kejadian dan mengumumkan rencana untuk menyatakan masa berkabung nasional.
Claudinne Ogaldes dari CONRED mengonfirmasi bahwa lebih dari 50 orang tewas dalam kecelakaan itu. Polisi Sipil Nasional kemudian merevisi jumlah korban tewas menjadi 54 dan mengatakan bahwa 10 lainnya terluka.
Ogaldes mendesak masyarakat untuk mengandalkan sumber informasi resmi dan membiarkan pihak berwenang mengidentifikasi korban.
INACIF mengidentifikasi 23 jenazah, dengan alasan politrauma sebagai penyebab kematian mereka. Empat belas jenazah masih belum teridentifikasi, termasuk tiga anak-anak.(newsbytes)