close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Rekaman video pria yang terbakar hidup-hidup akibat serangan Israel. Foto: Reuters
icon caption
Rekaman video pria yang terbakar hidup-hidup akibat serangan Israel. Foto: Reuters
Peristiwa
Kamis, 17 Oktober 2024 17:02

Kepedihan keluarga menyaksikan Shaban terbakar akibat serangan Israel

Ia melihat keponakan dan saudara iparnya terbakar dan melambaikan tangan mereka.
swipe

Serangan Israel yang membakar tenda-tenda para pengungsi menyuguhkan pemandangan horor yang mengerikan. Gambar dari video-video itu segera menyebar secara global membuat dunia semakin mengutuk kesadisan Negara Zionis itu membumihanguskan Gaza.

Rekaman kejadian setelah ledakan menunjukkan Shaban al-Dalou, yang akan berusia 20 tahun pada hari Rabu, berbaring telentang di tengah puing-puing yang terbakar dan melambaikan tangannya saat api berkobar di sekelilingnya.

Tiga orang lainnya tewas, termasuk ibu Dalou, Ala'a Abdel Nasser al-Dalou, 37 tahun.

"Saya tidak bisa menggambarkan perasaan itu. Saya melihat saudara laki-laki saya terbakar di depan saya dan ibu saya juga terbakar," kata adik laki-laki Dalou, Mohammed, 17 tahun, yang mengatakan dia berlari keluar dari tenda ketika mendengar ledakan itu.

Adegan awal direkam oleh beberapa saksi dalam video yang diunggah daring dan muncul di seluruh dunia dalam laporan berita. Reuters dapat memverifikasi waktu dan lokasi dari dua video insiden tersebut dengan mencocokkan struktur, puing-puing, dan bangku.

Seorang jurnalis yang dikontrak oleh Reuters yang tiba di tempat kejadian kemudian merekam seorang petugas penyelamat yang mengangkat tubuh Dalou yang hangus terbungkus selimut.

Rekaman yang jelas dari insiden tersebut telah bergema kuat pada saat Israel menghadapi kekhawatiran dari sekutu tentang perilakunya dalam perang di Gaza. Departemen Luar Negeri AS menggambarkannya sebagai insiden "mengerikan".

Di pihak lain, militer Israel tetap berkilah dengan mengatakan telah melakukan serangan tepat sasaran terhadap teroris yang beroperasi di dalam pusat komando dan kendali di area tempat parkir di sebelah rumah sakit.

"Tak lama setelah serangan, kebakaran terjadi di tempat parkir rumah sakit, kemungkinan besar karena ledakan sekunder. Insiden tersebut sedang ditinjau. Rumah sakit dan fungsinya tidak terpengaruh oleh serangan tersebut," tambahnya.

"IDF mengambil berbagai langkah untuk mengurangi risiko melukai warga sipil, termasuk penggunaan amunisi presisi, pengawasan udara, dan intelijen tambahan," kata militer Israel.

Hamas membantah menggunakan rumah sakit untuk tujuan militer.

Pejabat Israel belum mengatakan apa yang mungkin menyebabkan ledakan sekunder yang membakar tenda-tenda tersebut.

Dalam salah satu video yang ditinjau Reuters, serangkaian lebih dari 20 ledakan kecil terdengar di tengah api, serta dua ledakan kecil yang menyebabkan hujan bunga api beterbangan. Seorang petugas medis di rumah sakit mengatakan kepada Reuters bahwa ledakan tersebut disebabkan oleh tabung gas dapur yang meledak, yang tidak dapat segera dikonfirmasi oleh Reuters secara independen.

Terbakar
"Saya mendengar suara bom, saya melihat keluar dan melihat asap hitam pekat di sebelah tenda kami," kata Mohammed al-Dalou, berbicara kepada Reuters di lokasi serangan di Deir al-Balah, tempat tanah hangus dan puing-puing yang terpelintir tergeletak di antara tenda-tenda yang masih berdiri.

Ia berlari keluar tenda dan melihat ayahnya menarik adik-adiknya. Kemudian ia melihat kakak laki-lakinya, Shaban, terbakar. Ia mencoba menjangkaunya, tetapi orang-orang menahannya, katanya.

Bibi Dalou, Karbahan al-Dalou dan keluarganya juga ada di sana. "Saya tiba-tiba terbangun karena api menyala ke arah saya dan anak-anak saya," katanya.

Ia melihat keponakan dan saudara iparnya terbakar dan melambaikan tangan mereka. "Saya tidak dapat menggambarkan kepada Anda betapa mengganggunya itu," katanya di Rumah Sakit Nasser di Khan Younis tempat keluarganya dibawa setelah kebakaran.

Israel melancarkan operasi militernya di Gaza dengan dalih sebagai respons atas serangan pada 7 Oktober 2023 ketika militan Hamas menyerbu pertahanan perbatasan dan menyerbu komunitas Israel, menewaskan sekitar 1.200 orang dan menyandera 253 orang menurut penghitungan Israel.

Lebih dari 42.000 warga Palestina telah tewas dalam serangan Israel di Gaza menurut Kementerian Kesehatan Palestina.(asiaone, reuters)

img
Fitra Iskandar
Reporter
img
Fitra Iskandar
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan