close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ilustrasi. Foto: Ist
icon caption
Ilustrasi. Foto: Ist
Peristiwa
Senin, 24 Juni 2024 07:37

Korban tewas dalam ibadah haji meningkat menjadi 1.300 orang

Proses identifikasi sempat tertunda karena tidak adanya dokumen identitas banyak jemaah yang meninggal.
swipe

Lebih dari 1.300 orang tewas selama ibadah haji tahun ini di Arab Saudi. Suhu yang sangat tinggi di tempat-tempat suci Islam di kerajaan gurun tersebut disebut-sebut sebagai pemicunya.

Pemerintah Saudi mengumumkan pada hari Minggu melalui Menteri Kesehatan Saudi Fahd bin Abdurrahman Al-Jalajel mengatakan 83% dari 1.301 korban jiwa adalah jamaah haji tidak sah yang berjalan jauh dalam suhu yang melonjak untuk melaksanakan ibadah haji di dan sekitar kota suci Mekkah.

Berbicara kepada televisi milik negara, menteri mengatakan 95 jamaah dirawat di rumah sakit, beberapa di antaranya diterbangkan untuk perawatan di ibu kota, Riyadh. Dia mengatakan, proses identifikasi sempat tertunda karena tidak adanya dokumen identitas banyak jemaah yang meninggal.

Korban jiwa termasuk lebih dari 660 warga Mesir. Semua kecuali 31 orang di antara mereka adalah peziarah yang tidak sah, menurut dua pejabat di Kairo. Mesir telah mencabut izin 16 agen perjalanan yang membantu jamaah haji tidak sah melakukan perjalanan ke Arab Saudi.

Para pejabat, yang berbicara tanpa menyebut nama karena mereka tidak berwenang memberi pengarahan kepada wartawan, mengatakan sebagian besar korban tewas dilaporkan di Kompleks Darurat di lingkungan Al-Muaisem di Mekkah. Mesir mengirim lebih dari 50.000 jamaah resmi ke Arab Saudi tahun ini.

Pemerintah Saudi menindak peziarah tidak sah, mengusir puluhan ribu orang. Namun banyak orang, sebagian besar warga Mesir, berhasil mencapai tempat-tempat suci di dalam dan sekitar Mekah, bahkan ada yang berjalan kaki. Berbeda dengan jamaah haji resmi, mereka tidak memiliki hotel untuk kembali menghindari panas terik.

Dalam sebuah pernyataan pada hari Sabtu, pemerintah Mesir mengatakan 16 agen perjalanan gagal memberikan layanan yang memadai bagi para jamaah. Dikatakan bahwa lembaga-lembaga tersebut secara ilegal memfasilitasi perjalanan jamaah haji ke Arab Saudi dengan menggunakan visa yang tidak mengizinkan pemegangnya untuk melakukan perjalanan ke Mekkah.

Pemerintah juga mengatakan pejabat dari perusahaan tersebut telah dirujuk ke jaksa penuntut umum untuk diselidiki.

Menurut harian milik negara Al-Ahram, beberapa agen perjalanan dan operator perjalanan haji menjual visa turis Saudi kepada calon haji Mesir, melanggar peraturan Saudi yang mewajibkan visa eksklusif bagi jamaah. Badan-badan tersebut membuat jamaah haji berada dalam ketidakpastian di Mekkah dan tempat-tempat suci dalam cuaca panas terik, kata surat kabar itu.

Korban jiwa juga termasuk 165 jamaah haji dari Indonesia, 98 dari India dan puluhan lainnya dari Yordania, Tunisia, Maroko, Aljazair dan Malaysia, menurut penghitungan Associated Press. Dua warga AS juga dilaporkan tewas.

AP tidak dapat mengkonfirmasi secara independen penyebab kematian tersebut, namun beberapa negara seperti Yordania dan Tunisia menyalahkan panas yang melonjak. Wartawan AP melihat jamaah pingsan karena panas terik, terutama pada hari kedua dan ketiga haji. Beberapa muntah dan pingsan.

Secara historis, kematian bukanlah hal yang jarang terjadi pada ibadah haji, yang telah menyebabkan lebih dari 2 juta orang melakukan perjalanan ke Arab Saudi untuk menunaikan ibadah haji selama lima hari. Sejarah ziarah juga diwarnai dengan desak-desakan dan epidemi yang mematikan.

Namun penghitungan tahun ini luar biasa tinggi, sehingga menunjukkan keadaan yang luar biasa.

Pada tahun 2015, kesemrautan di Mina menewaskan lebih dari 2.400 jamaah, insiden paling mematikan yang pernah terjadi dalam ibadah haji, menurut hitungan AP. Arab Saudi tidak pernah mengakui jumlah total korban yang terinjak-injak. Derek terpisah yang runtuh di Masjidil Haram Mekah pada awal tahun yang sama menewaskan 111 orang.

Insiden paling mematikan kedua dalam ibadah haji adalah tahun 1990 yang menewaskan 1.426 orang.

Selama periode haji tahun ini, suhu tertinggi harian berkisar antara 46 derajat Celsius dan 49 derajat Celsius di Mekah dan tempat-tempat suci di dalam dan sekitar kota, menurut Pusat Meteorologi Nasional Saudi. Beberapa orang pingsan ketika mencoba melakukan lempar jumrah.

Haji, salah satu dari lima rukun Islam, adalah salah satu pertemuan keagamaan terbesar di dunia. Lebih dari 1,83 juta Muslim menunaikan ibadah haji pada tahun 2024, termasuk lebih dari 1,6 juta dari 22 negara, dan sekitar 222.000 warga negara dan penduduk Saudi, menurut otoritas haji Saudi.

Arab Saudi telah menghabiskan miliaran dolar untuk pengendalian massa dan langkah-langkah keselamatan bagi mereka yang menghadiri ibadah haji tahunan lima hari, namun banyaknya peserta membuat sulit untuk memastikan keselamatan mereka.

Perubahan iklim dapat membuat risiko menjadi lebih besar. Sebuah studi pada tahun 2019 yang dilakukan oleh para ahli di Massachusetts Institute of Technology menemukan bahwa meskipun dunia berhasil memitigasi dampak terburuk perubahan iklim, ibadah haji akan diadakan pada suhu yang melebihi “ambang batas bahaya ekstrim” dari tahun 2047 hingga 2052, dan dari tahun 2079 hingga  2086.

Islam mengikuti kalender lunar, sehingga haji datang sekitar 11 hari lebih awal setiap tahunnya. Pada tahun 2029, ibadah haji akan dilaksanakan pada bulan April, dan beberapa tahun setelahnya akan jatuh pada musim dingin, ketika suhu lebih sejuk.

img
Fitra Iskandar
Reporter
img
Fitra Iskandar
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan