Idulfitri selalu menjadi momen istimewa untuk berkumpul dengan keluarga dan sahabat. Lebaran bukan hanya soal tradisi, tetapi juga tentang kebersamaan, refleksi diri, dan semangat baru. Tahun ini, tren velocity di media sosial—yang mengajarkan kecepatan dan ketepatan gerakan tangan—juga menjadi simbol penting dalam menyikapi informasi yang beredar selama perayaan hari raya.
Deputi Bidang Diseminasi dan Media Informasi Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO), Noudhy Valdryno, menyoroti selain menjadi ajang silaturahmi, lebaran juga dapat menjadi momentum untuk meningkatkan literasi digital. “Velocity dalam konteks ini bukan hanya soal gerakan fisik, tetapi juga tentang bagaimana kita merespons informasi dengan cepat namun tetap akurat. Menyebarkan berita baik itu penting, tetapi memastikan kebenarannya jauh lebih esensial,” ujar Noudhy, dikutip Sabtu (6/4).
Ia mengingatkan momen lebaran kerap disertai dengan peningkatan arus informasi di berbagai platform digital. Namun, tidak semua informasi yang tersebar dapat dipercaya begitu saja. Misinformasi, disinformasi, dan malinformasi sering kali muncul dalam bentuk pesan berantai yang tanpa sadar diteruskan oleh masyarakat.
Salah satu contoh yang beredar adalah klaim pemerintah akan mengembalikan dwifungsi TNI melalui RUU TNI yang akan disahkan pada tahun 2025. Padahal, fakta sebenarnya justru sebaliknya. RUU tersebut membatasi peran TNI hanya dalam ruang yang sesuai dengan keahlian dan kebutuhan strategis nasional, seperti Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
“Ketika mendengar kabar semacam ini, jangan langsung percaya dan menyebarkannya. Sama seperti dalam velocity, gerakan kita harus terkendali dan presisi—begitu juga dengan cara kita menyikapi informasi. Cross-check ke sumber resmi sebelum mengambil kesimpulan,” tambah Noudhy.
Dengan kesadaran literasi digital yang lebih tinggi, lebaran tidak hanya menjadi ajang berbagi kebahagiaan, tetapi juga momentum untuk memperkokoh persatuan bangsa dan memperkuat solidaritas sosial. Semangat velocity dalam memilah informasi dapat menjadi langkah nyata menuju masyarakat yang lebih cerdas dan bertanggung jawab dalam era digital ini.