close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Pengungsi Mozambik. Foto: UNHCR
icon caption
Pengungsi Mozambik. Foto: UNHCR
Peristiwa
Senin, 30 Desember 2024 20:56

Kekacauan pemilu membuat lebih dari 2.000 keluarga Mozambik mengungsi ke Malawi

Pada Hari Natal, lebih dari 1.500 tahanan melarikan diri dari Penjara Pusat Maputo.
swipe

Lebih dari 2.000 keluarga Mozambik mencari perlindungan di Malawi pekan lalu. Mereka melarikan diri setelah protes keras meletus atas sengketa pemilu pada 9 Oktober, yang mengakibatkan puluhan orang tewas.

Kelompok pemantau Plataforma Decide melaporkan bahwa jumlah korban tewas telah mencapai 125 sejak putusan pengadilan dan 252 sejak akhir Oktober.

Pada Hari Natal, lebih dari 1.500 tahanan melarikan diri dari Penjara Pusat Maputo, memanfaatkan protes nasional setelah sengketa pemilu.

Menurut Reuters, beberapa bisnis, termasuk bank, ditutup di ibu kota Mozambik, Maputo, pada hari Jumat, dan patroli digelar di beberapa area.

Seorang pejabat senior Malawi mengatakan bahwa hingga hari Rabu, 2.182 rumah tangga Mozambik yang melarikan diri dari kekerasan telah menyeberang ke distrik Nsanje di Malawi, yang berbatasan dengan Mozambik.

Dalam surat kepada komisioner negara untuk pengungsi yang dilihat oleh Reuters, komisioner distrik Nsanje Dominic Mwandira menggambarkan situasi tersebut sebagai mengerikan, dengan orang-orang yang sangat membutuhkan bantuan kemanusiaan.

Protes di Mozambik meningkat setelah Dewan Konstitusi mengumumkan pada tanggal 23 Desember bahwa kandidat presiden FRELIMO, Daniel Chapo, memperoleh sekitar 65% suara, menurun dari 70% yang dilaporkan oleh komisi pemilihan pada bulan Oktober.

Dewan juga menyesuaikan jumlah kursi parlemen yang diberikan kepada FRELIMO, meskipun alasan perubahan ini tidak diungkapkan.

Pemimpin oposisi utama Mozambik, Venancio Mondlane, yang menurut Dewan Konstitusi berada di urutan kedua dalam pemilihan presiden dan menolak hasilnya, telah menyerukan lebih banyak protes dari para pendukungnya tetapi mendesak mereka untuk tidak menjarah atau merusak infrastruktur.(pindula)

img
Fitra Iskandar
Reporter
img
Fitra Iskandar
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan