Jean-Marie Le Pen, salah satu pendiri partai sayap kanan Prancis yang sebelumnya dikenal sebagai Front Nasional, meninggal dunia pada usia 96 tahun, demikian dilaporkan media Prancis pada Selasa (7/1).
Siapakah Jean-Marie Le Pen?
Le Pen mengguncang dunia politik Prancis ketika ia secara tak terduga mencapai putaran kedua pemilihan presiden melawan Jacques Chirac pada tahun 2002.
Sebagai tokoh yang memecah belah dalam politik Prancis, Le Pen memperoleh popularitas dengan retorikanya yang berapi-api terhadap imigrasi dan multikulturalisme. Sikapnya yang ekstrem menarik dukungan kuat dan kecaman luas.
Pernyataannya, termasuk penyangkalan Holocaust, menyebabkan banyaknya vonis dan membuat aliansi politiknya tegang.
Sebagai tokoh utama dalam politik Prancis selama beberapa dekade, Le Pen adalah ahli strategi politik yang cerdik dan orator berbakat yang mampu memenangkan hati banyak orang dengan pesan anti-imigrasinya.
Sebagai putra seorang nelayan Breton, ia menjadikan Islam dan imigran Muslim sebagai target utamanya, menyalahkan mereka atas masalah ekonomi dan sosial Prancis.
Sebagai mantan penerjun payung dan Legiuner Asing, ia bertempur di Indochina dan Aljazair.
Le Pen digantikan sebagai pemimpin oleh putrinya, Marine, yang pada tahun 2011 mengubah citra partai tersebut untuk menghilangkan citra "jahat" dan memperluas daya tarik elektoralnya. Ia mencalonkan diri sebagai presiden tiga kali dan juga mengeluarkan ayahnya dari partai pada tahun 2015 karena antisemitisme.
Meninggalnya Le Pen terjadi pada saat yang krusial bagi putrinya karena ia menghadapi kemungkinan larangan mencalonkan diri untuk jabatan politik dan kemungkinan hukuman penjara jika terbukti bersalah dalam persidangan penggelapan yang saat ini sedang berlangsung.(dw)