Israel semakin terang-terangan ingin membuat warga sipil mati kelaparan. Sinyal itu ditegaskan Menteri Keuangan Israel yang berhaluan kanan jauh, Bezalel Smotrich. Ia berjanji untuk mencegah masuknya "sebutir gandum pun" ke Jalur Gaza yang diblokade.
"Bahkan sebutir gandum pun tidak akan masuk ke Gaza," kata Smotrich dalam pernyataan yang dimuat oleh harian Israel Yedioth Ahronoth.
Sejak 2 Maret, Israel telah menutup perlintasan perbatasan Gaza, menghentikan aliran bantuan kemanusiaan, pertolongan, dan medis ke wilayah tersebut, yang menyebabkan krisis kemanusiaan yang belum pernah terjadi sebelumnya, menurut laporan pemerintah daerah dan hak asasi manusia.
Blokade tersebut merupakan bagian dari serangan baru terhadap Gaza yang telah menewaskan hampir 1.400 orang dan melukai lebih dari 3.400 lainnya sejak 18 Maret, meskipun ada gencatan senjata dan perjanjian pertukaran tahanan.
Smotrich mengatakan bahwa ia masih memprioritaskan mengalahkan kelompok Palestina Hamas daripada memulangkan tawanan Israel dari Gaza.
Minggu lalu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berjanji untuk meningkatkan serangan terhadap Gaza di tengah upaya untuk melaksanakan rencana Presiden AS Donald Trump untuk mengusir warga Palestina dari daerah kantong tersebut.
Lebih dari 50.700 warga Palestina telah tewas di Gaza dalam serangan brutal Israel sejak Oktober 2023, sebagian besar dari mereka adalah wanita dan anak-anak.
Pengadilan Kriminal Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan November lalu untuk Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanannya Yoav Gallant atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.
Israel juga menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional atas perangnya di daerah kantong tersebut.