Skandal pelecehan seksual Menteri HAM terhadap Menteri Kesehatan goncangkan Brasil

Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva memecat Menteri Hak Asasi Manusia Silvio Almeida, Jumat (6/9). Pasalnya, Almeida dituduh melakukan pelecehan seksual terhadap beberapa wanita, termasuk menteri kabinet lainnya.

"Presiden menganggap tidak dapat dipertahankan untuk mempertahankan menteri tersebut mengingat sifat tuduhan pelecehan seksual," kata kantor Lula dalam sebuah pernyataan.

Penyelidikan polisi telah dibuka, tambahnya.

Almeida, seorang aktivis pembelaan hukum hak-hak minoritas, menyatakan dirinya tidak bersalah dalam sebuah pernyataan setelah kehilangan jabatannya, seraya menambahkan bahwa ia telah meminta Presiden Lula untuk memecatnya guna memberikan "kebebasan" bagi penyelidikan.

"Ini akan menjadi kesempatan bagi saya untuk membuktikan ketidakbersalahan saya dan membangun kembali diri saya... Biarlah fakta-fakta terungkap sehingga saya dapat membela diri dalam proses hukum," katanya.

Almeida menyebut tuduhan itu tidak berdasar dan "kebohongan yang tidak masuk akal" dalam sebuah video yang dibagikan sebelumnya di media sosialnya, sebelum ia dipecat.

Salah satu perempuan yang diduga dilecehkan adalah Menteri Kesetaraan Ras Anielle Franco, demikian dilaporkan media lokal.

Franco, yang juga seorang aktivis hak asasi manusia, membagikan sebuah pernyataan pada hari Jumat bahwa ia berterima kasih kepada mereka yang menunjukkan dukungan kepadanya di tengah berita tersebut.

"Saya meminta Anda untuk menghormati ruang dan hak privasi saya," katanya di platform media sosial Instagram. "Saya akan berkontribusi pada penyelidikan kapan pun saya dipanggil."

Kakaknya, mantan anggota dewan kota Rio de Janeiro Marielle Franco, dibunuh pada tahun 2018 bersama dengan sopirnya dalam sebuah kasus yang dilaporkan secara internasional.

"Seseorang yang melecehkan tidak akan tetap berada di pemerintahan," kata Lula sebelumnya dalam sebuah wawancara dengan sebuah stasiun radio lokal.

Baik Franco maupun Almeida telah berada di kabinet sejak awal masa jabatan Lula saat ini pada tahun 2023 dan dipandang di Brasil sebagai aktivis hak asasi manusia yang penting.