close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Foto: Ground Zero
icon caption
Foto: Ground Zero
Peristiwa
Senin, 25 November 2024 16:16

Pakistan laporkan tiga kasus polio baru, jumlah kasus pada 2024 mencapai 55

Kepala menteri telah membentuk sebuah komite, yang dipimpin oleh penasihatnya Brig (purn.) Mussadiq Abbasi.
swipe

Tiga kasus polio baru dilaporkan dari Pakistan pada hari Minggu. Para pejabat menyatakan bahwa total kasus aktif di negara tersebut tahun ini menjadi 55.

Perjuangan besar dan tak berujung Pakistan untuk memberantas polio terus berlanjut karena Laboratorium Referensi Regional untuk Pemberantasan Polio di Institut Kesehatan Nasional mengonfirmasi deteksi Virus Polio Liar Tipe 1 (WPV1) di tiga distrik, termasuk Dera Ismail Khan, Zhob, dan Jaffarabad.

Dera Ismail Khan, sebuah distrik di provinsi Khyber Pakhtunkhwa (KP) barat laut negara tersebut, telah melaporkan enam kasus polio tahun ini. Sementara itu, distrik Zhob dan Jaffarabad di barat daya masing-masing telah melaporkan tiga dan dua kasus.

Organisasi Kesehatan Dunia telah memperingatkan bahwa deteksi kasus terbaru di Pakistan merupakan tanda yang mengkhawatirkan, yang menempatkan anak-anak di beberapa distrik pada risiko yang parah.

Dalam perkembangan terpisah, penyimpangan keuangan sebesar Rs1,9 miliar ditemukan dalam pengadaan obat-obatan senilai Rs4,4 miliar selama masa jabatan pemerintah sementara KP sebelumnya, kata sebuah laporan.

Dikatakan bahwa temuan tersebut, yang disampaikan kepada Kepala Menteri Ali Amin Gandapur, menyoroti pengadaan barang-barang yang tidak penting, pelanggaran kebijakan, dan kelalaian sistemik yang menyebabkan kekurangan obat-obatan darurat yang parah pada bulan Juni 2024.

Kepala menteri telah membentuk sebuah komite, yang dipimpin oleh penasihatnya Brig (purn.) Mussadiq Abbasi. Laporan tersebut akan dikirim ke Biro Akuntabilitas Nasional (NAB) untuk penyelidikan lebih lanjut. Abbasi mengatakan bahwa mereka akan memulai tindakan departemen terhadap mereka yang terlibat dalam skandal tersebut.

Laporan tersebut mengungkapkan bahwa sejumlah Rs1,86 miliar dihabiskan untuk barang-barang yang tidak perlu dan tidak darurat, sementara obat-obatan dan perlengkapan medis senilai Rs3,17 miliar didistribusikan ke beberapa pusat terpilih, dengan Rs1,08 miliar diarahkan hanya ke enam fasilitas.

Terungkap bahwa petugas kesehatan distrik Waziristan Utara menerima kiriman besar barang-barang seperti gaun, kondom, kain lap OK sekali pakai, dan sarung tangan, meskipun tidak ada permintaan atau kebutuhan. (gulfltoday)

img
Fitra Iskandar
Reporter
img
Fitra Iskandar
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan