Dua orang bersenjata di Meksiko selatan menembak mati seorang Pendeta Katolik, yang juga seorang aktivis bagi masyarakat adat dan buruh tani. Marcelo Perez tewas di kota San Cristobal de las Casas, di negara bagian Chiapas, saat ia kembali ke gereja asalnya setelah memimpin misa.
Menurut jaksa penuntut negara, pemimpin agama itu ditembak di mobilnya oleh dua pria yang mengendarai sepeda motor.
Siapakah Marcelo Perez?
Perez adalah anggota kelompok Maya Adat Tzotzil. Ia telah mengabdi kepada masyarakat selama hampir 20 tahun dan dikenal sebagai negosiator dalam konflik-konflik di Chiapas, wilayah yang tengah berjuang melawan kejahatan, kekerasan, dan sengketa tanah.
"Pastor Marcelo telah menjadi simbol perlawanan dan telah berdiri bersama masyarakat Chiapas selama beberapa dekade, membela martabat dan hak-hak masyarakat serta berupaya mewujudkan perdamaian sejati," kata para Jesuit, ordo keagamaan Perez, dalam sebuah pernyataan.
Pembunuhan itu terjadi setelah beberapa kali ancaman pembunuhan
Perjuangan pendeta itu untuk melawan kekerasan dan sikap vokalnya terhadap kejahatan terorganisasi di daerah itu membuatnya sering mendapat ancaman pembunuhan.
"Beberapa organisasi nasional dan internasional telah secara terbuka memperingatkan tentang meningkatnya jumlah ancaman, serangan, dan tindakan kriminalisasi terhadap (Perez), yang telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir karena kerja kerasnya yang tak kenal lelah dalam memperjuangkan keadilan dan hak-hak masyarakat adat," kata kantor hak asasi manusia PBB di Meksiko dalam sebuah pernyataan.
Gubernur Chiapas Rutilio Escandon mengecam pembunuhan terhadap Perez di platform media sosial X. Ia mengatakan pembunuhan itu sebagai tindakan pengecut.
"Kami akan bekerja sama dengan semua pihak berwenang sehingga kematiannya tidak luput dari hukuman dan mereka yang bersalah harus diadili," katanya.
Kekerasan di Chiapas telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Menurut data resmi, negara bagian tersebut mencatat 500 pembunuhan dari Januari hingga Agustus tahun ini.
Data resmi menunjukkan jumlah tersebut meningkat dari 309 pembunuhan yang tercatat pada periode yang sama tahun lalu.