Wakil Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Rima Agristina, memberikan pembekalan berupa "Pengokohan Pancasila sebagai Ideologi Bangsa dan Pembinaan Kesadaran Bela Negara" kepada para Penerima Beasiswa LPDP Angkatan 234 di Jakarta, Rabu (3/7).
Pembekalan yang diberikan oleh Wakil Kepala BPIP itu, mencakup sejumlah poin penting, termasuk Hasil Perjuangan dan Kemerdekaan Indonesia, Upaya untuk Mewujudkan Indonesia yang Bahagia, Pembangunan Bangsa dan Negara, Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika, Peran Pendidikan dan Konsensus Nasional, serta Pancasila sebagai Ideologi Negara.
"Kemerdekaan memberikan kita hak untuk tinggal di manapun di Indonesia. Mengabdi kepada Indonesia berarti berusaha untuk mewujudkan Indonesia yang bahagia, merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur. Inilah tujuan pendidikan bangsa dan negara. Kita harus berjanji untuk melanjutkan semua yang telah diperjuangkan oleh para pendahulu kita," tutur Wakil Kepala BPIP.
Semangat ini terlihat dalam lagu "Indonesia Raya" yang diciptakan W.R. Supratman pada 1928, yang mencerminkan tekad para pemuda untuk membangun Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur.
"Identitas kita sebagai bangsa adalah hal yang harus kita jaga. Banyak yang telah berjuang tanpa pamrih, bahkan dimakamkan di makam pahlawan tanpa nama," ungkapnya.
Pancasila, sebagai landasan negara, mengajarkan pentingnya kerukunan dan persatuan di tengah keberagaman, serta menjadi panduan dalam mencapai tujuan nasional. Pendidikan dianggap krusial untuk memajukan kehidupan bangsa dan mewujudkan keadilan sosial, dengan musyawarah mufakat sebagai prinsip utama dalam proses pengambilan keputusan.
"Dasar negara kita adalah Pancasila, yang mengajarkan kerukunan, kebersamaan, dan persatuan dalam keberagaman. Pancasila menjadi panduan hidup berbangsa dan bernegara, serta menekankan pentingnya musyawarah mufakat dalam pengambilan keputusan. Pendidikan adalah kunci mencerdaskan bangsa, dengan tujuan mencapai keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia," tambahnya.